sekarang, perhatikan intonasi dan volume suara Anda ketika bicara dengan mereka. Diam-diam mereka memerhatikan lho gaya bicara Anda. Ada gaya bicara tertentu yang dimasukkan dalam daftar hitam mereka. Membuat mereka ogah berlama-lama bicara dengan Anda.
Sok Manja
“Saya paling sebal menghadapi perempuan yang suaranya sok manja. Menye-menye begitu deh, mirip gaya bicara aktris kita di sinetron-sinetron. Saya pernah ketemu perempuan seperti ini. Rasanya saya pengin tarik bibirnya. Kesannya, ini perempuan ringkih banget sih. Saya pernah lho menegur dia. Saya bilang saja kenapa sih kamu kok ngak-ngek gitu. Biasa saja kenapa.” Wahyu Wenning (27), Lajang, Content Developer
Kasar
“Saya enggak tahan dengan perempuan yang gaya bicaranya kasar. Apalagi dalam ucapannya keluar kata-kata yang enggak pantas. Semua penghuni kebun binatang dikeluarkan. Secantik apa pun dia, poinnya pasti turun di mata saya. Beda kalau konteksnya memang sahabatan, sudah kenal lama denganya. Tapi kalau baru kenal, dalam kondisi kencan, dia sudah bicara kasar, maaf-maaf saja deh.” Alex (28), Lajang, Programmer
Merepet
Gaya bicara perempuan yang merepet seperti kereta api, tidak memberi kesempatan para pria bicara, juga membuat mereka hilang selera. “Saya pernah bertemu dengan perempuan yang kalau bicara merepet, tidak mengenal koma dan titik. Terus saja nyerocos bicara, padahal saya sudah malas mendengarnya. Yang ada di pikiran saya waktu itu? Pusing! Enggak bisa berpikir.” Ezra (31), Lajang, Finance Manager
Suara Kartun
“Saya pernah bertemu perempuan yang suaranya terdengar cemen. Mirip suara dalam film-film kartun. Awalnya saya enggak tahu suaranya seperti itu. Habis, orangnya cantik dan pakaiannya anggun. Tapi begitu ngomong, suaranya itu lho bikin siapa pun yang mendengarnya pasti ketawa. Waktu itu saya hanya bisa ketawa sendiri dalam hati. Saya ceritakan kejadian ini pada teman, eh dia cerita lagi ke teman-teman yang lain. Habis deh saya jadi bahan ledekan seisi kantor.” Bobby (32), Lajang, Arsitek
Melengking
“Gimana mau berlama-lama ngobrol dengan dia, lha ngobrol dengan dia kayak sedang ngobrol di hutan. Suaranya melengking banget. Apalagi kalau sudah tertawa, bikin sakit telinga. Kalau enggak di depan umum sih, enggak masalah. Tapi kalau kebetulan sedang di tempat umum, misalnya di resto, bikin malu. Pernah dia tertawa ngakak di resto, spontan semua orang menengok ke arah kami. Saya hanya bisa cengar-cengir saja kayak orang tolol.” Micko (35), Lajang, Wiraswasta
Cempreng
“Wajah sih cantik, bodi juga boleh seksi, tapi kalau suaranya cempreng mirip kaleng rombeng, enggak masuk deh dalam daftar perempuan incaran. Saya pernah punya teman yang seperti ini. Saya to the point saja bilang ke dia bahwa dia lebih cantik kalau diam. Saya suka bercandain kalau dia bicara lebih baik pakai bahasa isyarat saja biar kecantikan dan keseksiannya terjaga, ha-ha-ha.” Ibran (34), Menikah, Advertising
Gaya Mpok Minah
“Sewaktu saya menonton Bajaj Bajuri, saya kira gaya bicara Mpok Minah itu mengada-ada. Ternyata saya pernah bertemu dengan seorang perempuan yang gaya bicaranya seperti Mpok Minah. Sebentar-sebentar bilang maaf, ya Mas. Salah sedikit mengucap, “Aduuh maaf, ya Mas.” Sopan sih sopan, lugu sih lugu, tapi kesannya jadi enggak pede. Dalam lima belas menit, dia mengucap maaf lima kali. Bayangkan kalau dua jam saya ngobrol dengannya, ha-ha-ha.” Restu (32), Lajang, Manager HRD