“Cewek tidak suka jika cewek lain lebih baik, tapi ia juga tidak tega membiarkan sesamanya jatuh terlampau dalam,” Anda boleh tidak percaya. Tapi penelitian membuktikan betapa cewek terlahir sebagai makhluk paling kompetitif.
Penelitian oleh British Association for Counselling and Psychotherapy menemukan bahwa empat dari sepuluh perempuan berbohong saat memberikan komentar kepada teman perempuannya tentang penampilan.
Hal ini mereka lakukan agar tidak tersaing dengan perempuan lain, bahkan yang lebih ekstrem bersedia menumpahkan minuman ke pakaian temannya untuk merusak penampilan.
Studi yang mempelajari 1.629 perempuan ini menghasilkan angka 38 persen diantaranya berbohong pada temannya agar kepercayaan diri meningkat.
Dua pertiga mengatakan penampilan temannya “bagus” padahal buruk, sebaliknya mengatakan “buruk” padahal itu bagus, hampir keseluruhan melakukan hal tersebut agar temannya tampil tidak lebih baik daripada diri mereka.
Untungnya kaum perempuan juga sadar akan efek kompetisi ini. Hanya 26 persen perempuan yang benar-benar percaya pada opini temannya mengenai penampilan mereka.
Kompetisi antara kaum perempuan ini mengenai bagaimana bertahan dan menarik perhatian pasangan semaksimal mungkin untuk diri sendiri. Setiap perempuan tidak ingin merusak kesempatan itu. Hal yang alamiah bahwa perempuan tidak rasional, emosional, terkadang menginginkan orang lain gagal dan terlihat konyol.
Perempuan harus menyadari tidak selamanya ia berkata jujur, atau bersikap baik. Fakta bahwa menjatuhkan perempuan lain agar penampilannya tidak lebih baik daripada diri sendiri merupakan bentuk untuk membangkitkan percaya diri yang salah.
Bagaimana agar Anda dapat mengendalikan naluri kompetisi ini? Jangan pernah menggantungkan rasa percaya diri Anda pada orang lain. Buat diri anda berharga sehingga apapun yang Anda kenakan, itu bagus. Tanpa perlu bertanya pada teman,
“Ini bagus nggak buat aku?”