Beberapa hari lagi tahun baru akan datang. Mulai dari stasiun televisi, tempat-tempat hiburan, obyek wisata, hotel, kantor pemerintahan sampai masing-masing individu telah mempunyai rencana tutup tahun dengan menggelar sebuah acara. Acara tersebut dapat berupa berkumpul bersama teman dan keluarga untuk makan-makan, mendaki gunung atau ke pantai untuk menyambut sun rise pertama di tahun yang baru, panggung hiburan bertabur bintang, sampai yang paling umum dilakukan adalah diadakannya pesta kembang api. Inti dari semuanya adalah penyambutan datangnya tahun yang baru dengan suka cita agar menumbuhkan semangat untuk menjadi lebih baik lagi di tahun depan.
Namun ada beberapa hal yang patut untuk diwaspadai ketika merayakan malam pergantian tahun.
Bahaya kebakaran. Pesta kembang api sudah menjadi hal wajib buat sebagian orang. Banyak penjual menjajakannya di pinggir jalan. Bentuk dan macamnya pun bervarisasi, seperti fire krackers (petasan), fountains (air mancur), pinwheels, repeaters, rocket, roman candles, shells, sampai sparkles yang sering saya mainkan waktu kecil.
Saya jadi teringat sebuah berita tentang kecelakaan beruntun tragis yang melibatkan beberapa mobil terjadi di Jalan Raya daerah Taunton di Inggris. Penyebabnya adalah kembang api yang dinyalakan oleh tim rugby Tauton dimana mereka sedang melakukan perayaan tim rugby tersebut. Tembakan kembang api jatuh dan ledakannya mengenai salah satu truk yang membawa gas propane. Ada juga kejadian di Depok, seorang anak bermain kembang api di kamar di luar pengawasan orangtua tanpa disadari percikan kembang api tersebut menyambar kasur dan mengakibatkan kebakaran. Dua rumah dan sebuah sepeda motor dikabarkan ludes terbakar.
Belajar dari kejadian diatas butuh kewaspadaan ekstra ketika bermain-main dengan kembang api. Nyalakan kembang api di tempat terbuka yang jauh dari bahan mudah terbakar. Dampingi anak ketika bermain dengan benda yang satu ini agar keselamatan dan keamanan terjaga. Dan satu lagi, buat anda pecinta alam yang menghabiskan malam pergantian tahun di hutan atau pantai jangan lupa matikan api unggun setelah selesai digunakan untuk menghindari kebakaran hutan.
Kecelakaan lalu lintas. Dalam menyambut pergantian tahun sebagian orang memenuhi jalan-jalan dengan berkonfoi bersama. Tak bisa dihindari budaya seperti ini selain berimbas kemacetan bisa juga menyebabkan kecelakaan bahkan sampai muncul korban jiwa. Menurut berita yang saya baca ada 1.867 pelanggaran lalu lintas terjadi selama perayaan malam tahun baru di Jakarta. Angka itu muncul hanya dalam waktu lima jam. Sungguh dasyat! Ingat malam tahun baru bukan ajang untuk hura-hura dijalan. Untuk itu faktor keamanan dan keselamatan wajib dipatuhi. Gunakan helm dan sabuk pengaman dengan benar saat berkendara. Perhatikan juga keselamatan pengguna jalan lain. Bukankah anda ingin menyambut tahun yang baru dengan senyuman, bukan dengan luka memar atau kain kafan khan?
Tindak kriminal. Saat malam pergantian tahun sebagian besar orang menghabiskannya dengan mengikuti acara di luar rumah. Nah! Kesempatan ini biasanya dimanfaatkan oleh pencuri untuk mengambil barang-barang berharga. Selain itu berada di tempat umum dengan kerumunan orang banyak saat melihat konser atau pesta kembang api juga tak lepas dari kemungkinan tindak kejahatan seperti copet. Saya sarankan sebelum meninggalkan rumah pastikan telah terkunci, ada baiknya minta seseorang misal satpam untuk menjaga rumah. Dan ketika bepergian diharap tidak memakai perhiasan yang mencolok. Ingat! Kejahatan bukan terjadi karena ada niat dari pelakunya tapi juga karena ada kesempatan. Waspadalah waspadalah!
Ada baiknya acara pergantian tahun dijadikan ajang introspeksi diri dan berkumpul dengan keluarga, teman serta orang-orang tersayang. Tak perlu hura-hura sampai berlebihan. Intinya bisa menumbuhkan semangat untuk menggapai tahun depan yang lebih baik.