Terlepas dari masalah mabuk atau mengantuk, wanita kerap kali disebut-sebut sebagai gender dengan kemampuan menyetir terburuk. Hal itu bahkan dibuktikan secara ilmiah oleh sebuah penelitian dari Amerika.
University of Michigan menemukan bahwa wanita lebih sering mengalami kecelakaan kendaraan bermotor ketimbang pria, walaupun mereka lebih jarang menyetir. Wanita juga berkontribusi sebesar 10 persen atas kecelakaan mobil ketika pria menyetir karena suka mengomel saat berada dalam mobil.
Sebanyak 60 persen pria mengendarai mobil. Sedangkan wanita hanya mencapai 40 persen. Meski begitu, terdapat 6,5 laporan kecelakaan mobil yang melibatkan wanita sebagai pengemudinya. Menurut Askmen, jumlah tersebut lebih tinggi dari yang diharapkan.
Tempat yang paling sering menjadi lokasi kecelakaan saat mengemudi adalah jalan raya, area penyeberangan dan persimpangan jalan. Dalam hal ini diperkirakan bahwa wanita cenderung ragu saat mengambil keputusan untuk berhenti atau belok, sehingga terjadi kecelakaan.
Banyak teori yang menjelaskan alasan mengapa wanita lebih sering kecelakaan ketimbang pria. Beberapa diantaranya menyebutkan bahwa wanita seringkali dandan sambil mengemudi dan bertubuh lebih pendek. Hal tersebut dapat mengurangi jarak kemampuan melihat dengan baik yang kemudian menyebabkan kecelakaan.