Setelah kepergian pebalap Gresini Honda asal Italia yang berjuluk SuperSic, Marco Simoncelli, muncul usulan untuk menarik nomor 58. Nomor yang digunakan Simoncelli semasa hidupnya itu dianggap sebagai nomor yang pantas disimpan untuk mengenang Simoncelli.
Karena itulah FMI (Federasi Motor Italia) lewat Paolo Sesti mengusulkan ide penarikan dan pengabadian nomor tersebut kepada Dorna.
Surat pun dikirimkan langsung oleh pria yang menjabat sebagai Presiden FMI yang ditujukan langsung pada CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta.
Menurut Sesti, publik butuh sesuatu untuk mengenang dan mengingat Marco Simoncelli selamanya. Dan cara yang paling mudah untuk dilakukan ialah menarik nomor 58 milik SuperSic dan menyimpan sebagai nomor balap di kategori tertinggi Kejuaraan Dunia MotoGP.
Usulan ini mirip dengan nomor 74 milik Daijiro Kato dan nomor 48 milik Shoya Tomizawa yang sudah dikeramatkan. Tentunya, sebagai pebalap dengan naluri liar, garang dan berani mati, Simoncelli memang patut menerimanya.
Simoncelli meninggal di usianya yang masih belia, 24 tahun. Simoncelli yang berada di bawah naungan Honda Gresini, sejatinya sudah mulai menampakkan perkembangan yang cukup berarti. Saking hebatnya, Simoncelli digadang-gadang sebagai pengganti the Doctor.
Malang, Simoncelli tewas setelah mengalami kecelakaan di lap kedua Sirkuit Sepang, Malaysia pada Minggu (23/10) kemarin. Kepergiannya yang begitu cepat dan tak diduga, mengejutkan banyak pihak, terutama pecinta MotoGP.
Bagaimana dengan Anda selaku pecinta MotoGP dan Simoncelli? Setujukah Anda jika nomor Simoncelli ditarik dan diabadikan?