Warung Internet

Dunia yang asik untuk berbagi...

Pada tanggal 19 November 2012 DD akan ganti template, jadi jika kamu mengalami gangguan pada tanggal itu Admin mohon maaf | Mohon maaf untuk sementara artikel Humor dan Cermis belum bisa diposting. InsyaAllah akan mulai berjalan normal pada awal bulan desember 2012 |

Kamu suka artikel ini? Klik "Like" dan +1!


Subhanallah. Putri Triwahyuni, terlahir tujuh hari lalu, dengan benjolan besar diatas kepalanya. Kondisi bayi dari pasangan keluarga miskin, Ece Komarudin, 38 dan Ny Ade, 35, warga Kp Cimuntuk, RT 02 RW 01 Desa/Kec Sukatani,Purwakarta,semakin melemah dan telah dirujuk ke RSHS Bandung pada Jumat (25/11/2011) sore.

Ayah dan ibu nahas tampak tak kuasa menyembunyikan kesedihan manakala harus menyaksikan anaknya yang baru berusia sepekan lalu terlahir dengan kondisi tak wajar. Diatas kepalanya terdapat benjolan yang ukurannya lebih besar dari kepalanya.

Diungkapkan Ece, Putri terlahir secara prematur dengan usia kehamilan 8 bulan, dengan berat badan 2,5 kg. Akibatnya benjolan dikepala Putri, tubuhnya terus melemah diikuti penurunan berat badan. ” Kami belum tahu, benjolan dikepala Putri itu, jenis penyakit apa? Karena berbeda dengan kasus hidrocepallus yang mengalami pembengkakak pada kepala. Kasus pada Putri ini, muncul benjolan diatas kepala,” jelas Ece, di RSUD Bayu Asih Purwakarta.

Putri telah menjalani perawatan medis di RSUD Bayu Asih,Purwakarta,selama tiga hari. Pada Jumat (25/11) kemarin, RSUD Bayu Asih merujuk Putri ke RSHS Bandung untuk penanganan lanjutan berbekal kartu jampersal. “Kami pun sempat terganjal syarat administrasi di Bayu Asih sehingga terlambat dirujuk ke Bandung,” imbuhnya.

Kendala tersebut lantaran kelurga Putri belum memiliki Kartu Kelurga (KK). Padahal, KK diketahui menjadi prasyarat penting untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis, khususnya bagi warga miskin. Selain itu, perbedaan pemahaman antara pihak rumah sakit, Dinas Kesehatan dan Pihak Askes terkait aturan teknis klaim menjadi kendala tersendiri. Keluarga korban bahkan hingga sempat harus bolak-balik ke tiga intansi tersebut sekedar untuk mendapat kepastian bahwa korban layak mendapat pelayanan kesehatan gratis. Dan hal ini pula yang menjadikan korban sempat tertahan lama di RSUD. “Tiga instansi sempat beda pendapat, layanan kesehatan bagi anak ini masuk program jampersal atau jamkesmas,” ungkap Deden, tetangga korban, Sabtu (26/11/2011).

Setelah berkonsultasi kesana sini, tiga hari kemudian korban akhirnya sukses dirujuk menggunakan layanan program jampersal (Jaminan Persalinan).

Setibanya di RSHS Bandung, pihak rumah sakit tidak bisa langsung menyimpulkan jenis penyakit/kelainan yang diderita korban. Keluarga korban pun diminta lebih bersabar. Untuk mengetahuinya, sejumlah dokter spesialis dilibatkan dalam penanganannya. Dimulai dari dokter spesialis anak, syaraf, penyakit dalam dan yang lainnya. Namun tetap saja diagnosa pastinya belum mereka dapatkan. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal terlihat pada bagian dalam benjolan tersebut berisi cairan. “Sempat dipotret oleh dokter dan didalamnya nampak berisi cairan,” ungkap staf di kantor Desa Sukatani itu.

Sementara ayah korban, lanjut Deden, ia tidak henti-hentinya menangis karena tidak tega melihat kondisi anak ketiganya itu. Ia bahkan mengaku pasrah dan menyerahkan sepenuhnya penanangan kesehatan anak perempuannya itu ke pihak dokter. “Saya serahkan semuanya ke pihak dokter. Yang penting anak saya bisa dirawat dan diupayakan sembuh,” ucap Deden menirukan keinginan Ece. Sementara ibu korban hingga kini belum diberi kabar detil terkait kondisi Putri yang sebenarnya, menyusul kondisinya masih lemah pasca melahirkan.

Putri,lahir senin (22/11) lalu dengan persalinan normal. Bayi tersebut tergolong prematur karena lahir d usia kandungan baru delapan bulan. Fisiknya pun cukup kecil dibanding ukuran bayi pada umumnya yakni panjang hanya sekitar 45 cm dengan berat badan kurang dari 2,5 kg plus benjolannya. Orang tua korban yang berasal dari kalangan keluarga tidak mampu kini sangat berharap ada bantuan baik dari pemerintah maupun dermawan untuk membantu membiayai pengobatan putri kesayangannya itu.

Jika kamu suka artikel ini, sumbangkan komentar kamu

Pembaca yang baik adalah pembaca yang meluangkan sedikit waktunya untuk memberikan komentar tentang apa yang telah dibacanya... :)