Ada yang tau kenapa mereka dikatakan GILA? ok deh, langsung aja baca
yang berikut ini. Pengen gile seperti mereka? hahaha
1. Jack Johnson (Petinju)
Jack Johnson (1878–1946) tidak hanya juara kelas berat kulit hitam pertama,
namun juga membuka jalan bagi para atlet masa depan untuk berbicara kotor dan
memukul wanita kulit putih di satu era dimana kamu bisa dihukum mati apabila
melakukannya. Jack Johnson adalah sosok yang berpengaruh bagi Muhammad Ali.
Setelah menjadi juara, media secara terbuka merindukan satu sosok
“Petinju Kulit Putih” yang dapat mengalahkannya, dan mengembalikan hirarki ras
kembali ke urutannya semula dimana kulit putih berada di tingkat paling atas
dan kulit hitam di bawahnya. Mantan juara tak terkalahkan James J. Jeffries
kembali dari pensiunnya untuk melawan Johnson, untuk memuaskan massa kulit
putih. Dalam “Fight of the Century,” Johnson membuat Jeffries menyerah pada
ronde ke-15.
Di luar arena tinju, hobi Johnson adalah balapan mobil sport dan berkeliling
dunia. Ia memiliki gigi emas dan tongkat mucikari dimana pegangannya terbuat
dari emas dan selalu mengajak binatang peliharaannya yaitu macan tutul untuk
jalan-jalan.
Ia menghabiskan masa hidupnya sebagai musisi jazz, pemilik klab malam di
Chicago, aktor panggung, pekerja pelabuhan, pemancing karang, petarung banteng,
agen rahasia sukarelawan pada Perang Dunia I untuk Pemerintah Amerika Serikat
dan sebagai sales bir. Ia juga pemakan dan peminum legendaris (dan menghabiskan
satu malam di Rusia bertarung minum-minuman keras dengan Rasputin).
Perlu dicatat bahwa semua yang disebutkan di atas bukan bohong dan bukan
gurauan. Ya, ia pernah menjadi petarung banteng! Johnson memiliki kehidupan
yang mengesankan. Johnson pernah berhubungan dengan bintang Moulin Rouge,
mata-mata Jerman Mata Hari, simbol seks seperti Lupe Velez dan Mae West.
Tanggal 18 Oktober 1912, Johnson ditahan karena berhubungan dengan
Lucille Cameron. Hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap Undang-undang Mann
atas pasal “memindahkan wanita ke luar batasan negara untuk tujuan amoral”.
Cameron diduga menjadi seorang pelacur. Cameron, yang menjadi istri keduanya,
menolak bekerja sama dan kasus tersebut selesai. Kurang dari satu bulan dari
kejadian itu, Johnson ditahan dengan pelanggaran yang sama. Kali ini, wanita,
pelacur lainnya bernama Belle Schreiber, yang telah tinggal bersama pada tahun
1909 dan 1910, bersaksi melawan Johnson. Di dalam ruang sidang Kenesaw Mountain
Landis, Johnson dinyatakan bersalah oleh juri yang semuanya warga kulit putih
pada bulan Juni 1913, meskipun faktanya bahwanya semua insiden yang digunakan
untuk menghukumnya terjadi sebelum dikeluarkannya Undang-undang Mann. Ia
dijatuhi hukuman selama 1 tahun dan satu hari.
2. John Brisker (Pemain Bola Basket)
John Brisker (lahir 15 Juni 1947, di Detroit, Michigan) adalah seorang
pemain bola basket profesional yang menghilang di Uganda pada bulan April 1978.
Ia diumumkan meninggal secara resmi pada tahun 1985.
Bermain di ABA (American Basket Assocation) tahun 70an, yang penuh
dengan adu jotos, dan penuh suasana funktastic adalah satu cara baik untuk
menjadi orang keren waktu itu. Namun menjadi lebih dari sekedar keren dan
berperilaku buruk, berarti kita berbicara tentang John Brisker.
Bahkan di dalam sebuah liga, Brisker melakukan pelanggaran karena
terlibat pertarungan adu jotos yang dipengaruhi oleh penggunaan kokain. Akibat
perbuatannya, ketua wasit Dallas Chapparalls memberikan denda sebesar 500 USD
kepada Brisker.
Bukan hanya tim lawan yang menjadi korban amarah Brisker. Saking
gilanya, timnya sendiri harus menyewa orang untuk mengontrolnya. Selama
latihan, pelatih Dick Tinkham membawa seorang mantan pemain sepakbola yang
kerjanya sekedar meredakan Brisker apabila melampaui batas. Dan, suatu saat
Brisker merasa lebih kuat, pemain sepakbola tersebut berkata akan pergi ke
ruang ganti untuk mengambil senjata. Brisker tidak merasa bermasalah dengan hal
itu, membiarkan pemain sepakbola tersebut untuk pergi ke loker dan membawa
senjatanya. Tinkham memutuskan untuk membatalkan latihan untuk satu hari itu.
Menjadi sosok paling top di ABA tidak akan membuat kamu kebal terhadap
kemurkaan Brisker. Pasalnya pada tahun 1971, segera setelah pertandingan
All-Star, Brisker menghampiri komisaris liga Jack Dolph dan meminta bonus
All-Star langsung di tempat. Daripada harus bonyok, Dolph langsung membayar
Brisker 300 USD dari dompetnya sendiri. Bayangkan bagaimana jika Kobe Bryant
bermain di ABA dan mukanya dipukul oleh John Brisker hanya tidak ingin
tersaingi.
Pada tahun 1978, Brisker pergi ke Uganda, sebagai seorang prajurit
upahan atau tamu Idi Amin, atau keduanya. Setelah bulan April di tahun
tersebut, ia tidak pernah terdengar lagi. Spekulasinya adalah bahwa ia
dieksekusi oleh pasukan penembak. Teori lainnya adalah bahwa ia berhasil lolos
dari pasukan penembak, mengganti namanya dan mengadaptasikan buku hariannya ke
dalam film Shaft in Africa.
3. Jack Youngblood (Pemain Football Amerika)
Jack Youngblood adalah salah satu pemain paling liar di lapangan sepak
bola Amerika;bermain di 201 permainan sebagai barisan bertahan untuk Los
Angeles Rams selama 14 tahun.
Yang luar biasa bagi Jack adalah bagaimana bisa ia tetap bermain dengan
kaki yang benar-benar terluka. Pada tahun 1979, ketika bertanding melawan
Dallas, Jack Youngblood terhantam oleh lawannya dan tulang betisnya “patah
seperti pensil.”
Sementara hampir semua pemain harus menerima kenyataan bahwa pada musim
itu mereka akan gagal dan Youngblood akan menghadapi masa pensiun muda akibat
cedera tersebut, namun ia malah mencabut pembalut gips kakinya dan bermain di
pertandingan kejuaraan NFC satu minggu setelahnya. Dan kemudian satu minggu
kemudian main lagi di Super Bowl. Tahun-tahun berikutnya, Youngblood berkata,
“Lihat, terasa ada banyak pisau menancap di kaki. Namun saya tidak mau
mengalami hal yang lebih buruk lagi.”
Namun ia tidak selesai. Satu minggu kemudian ia bertanding di Pro
Bowl–sebuah pertandingan persahabatan tahunan yang tak berarti dan selalu
dilewati oleh ratusan pemain. Kata Youngblood, “Kamu tidak boleh kehilangan
peluang-peluang semacam ini.”
4. Rulon Gardner (Pegulat Amerika)
Rulon Gardner (lahir 16 Agustus 1971) adalah seorang atlet Olimpiade
yang berkompetisi pada pertandingan Olimpiade tahun 2000, dengan memenangkan
medali emas pada cabang olahraga gulat Greco-Roma setelah mengalahkan pegulat
Rusia Alksandr Karelin, yang tidak pernah terkalahkan selama 13 tahun pada
kompetisi internasional. Pertandingan antara Gardner dengan Karelin ibarat John
Candy melawan beruang raksasa di luar ruangan.
Kemenangan Olimpiade itu sendiri tidak cukup menggolongkan petani
pengusaha susu Mormon ini sebagai orang yang benar-benar luar biasa. Dan
faktanya ia hanya memenangkan medali perunggu pada Olimpiade selanjutnya.
Namun, yang menjadikannya luar biasa adalah bahwa ia bermain dengan
mengamputasi ujung kaki yang diamputasi akibat radang dingin. Itulah yang
menjadikannya sebagai luar biasa.
Ujung kaki yang diamputasi tersebut adalah akibat dari radang dingin
ketika terdampar pada perjalanan hutan belantara setelah mobil saljunya mogok.
Beberapa tahun sebelumnya, saat masih sekolah, ia tertembak anak panah selama
pelajaran tunjukkan dan ceritakan. Tahun 2004, ia tertabrak mobol ketika ia
sedang mengendarai motor.
Kejadian terakhir (dan spektakuler) yang hampir menewaskan Rulon adalah
pada tahun 2007, ia berhasil selama dari kecelakaan pesawat. Gardner dan dua
orang lainnya sedang berada dalam pesawat ketika Cirrus SR-22 tersebut
tenggelam ke dalam sebuah danau. Alhasil, trio tersebut berenang sekitar 1 jam
dan kemudian harus bertahan semalaman tanpa api atau tempat berlindung di bawah
suhu beku. Memang benar-benar tangguh!
5. Ted Williams (Pemain Baseball)
Theodore Samuel “Ted” Williams (30 Agustus 1918 – 5 Juli 2002) adalah
pemain dan manajer baseball profesional Amerika. Sederhananya, Ted Williams
adalah orang Amerika yang benar-benar jantan. Ia ingin menjadi pencetak
terbanyak dalam permainan baseball, dan menolak apa pun, termasuk dua perang
dunia, yang menghalanginya. Ia mengutuk seperti seorang pelaut, menolak memakai
dasi dan menulis nomor kamar hotel pada bola yang ditanda tangani untuk
cewek-cewek cantik.
Pada hari final musim 1941, ia menolak untuk duduk di bangku cadangan,
meskipun ia memiliki rata-rata memukul .39955 yang seharusnya dibulatkan
menjadi .400–pencapaian yang belum pernah dicapai pada masa itu. Namun Williams
menolak untuk duduk dan bermain di kedua permainan doubleheader. Ia berhasil
mencetak enam dari delapan kesempatan, dan menyelesaikan musim tersebut dengan
.406. Tak seorang pun yang pernah mencetak .400 setelahnya.