Pernahkah Anda mendengar sebuah bisikan yang
aneh di dalam hidup? Sebuah bisikan yang sebenarnya membuat Anda takut, namun
akhirnya Anda mengikutinya. Bisikan yang juga telah menyelamatkan hidup Anda?
Beberapa orang ini pernah mengalami kejadian
aneh. Suatu ketika, masing-masing dari mereka mendengarkan bisikan, yang
ternyata justru menyelamatkan nyawa mereka.
Seperti apakah cerita mereka? Mari kita baca
di halaman selanjutnya.
Bila Anda punya pengalaman serupa seperti
mereka, bagikan cerita Anda di kolom komentar kami.
***
Aku Diselamatkan Roh Kakakku
Usiaku saat itu baru 7 tahun. Gemar melakukan
hal-hal yang 'dilarang' oleh kedua orang tuaku. Kata mereka aku ini sangat
aktif dan tak punya rasa takut. Kalau orang tuaku bilang aku tak boleh
memanjat, aku akan memanjat semakin tinggi. Aku hanya penasaran saja.
Suatu hari, ibu meninggalkanku seorang diri di
rumah, karena aku sedang tidur siang. Tampaknya ia pergi ke rumah tetangga di
dekat rumahku. Ternyata aku terbangun beberapa menit setelah ibu pergi.
Sebenarnya aku ingat bahwa ibu pernah mengingatkan aku untuk tidak bermain
korek api di dalam rumah. Namun, begitulah aku, tak mengindahkan pesannya.
Aku duduk di meja dapur. Bersila di atas meja
sambil menyalakan korek api dan membakar kertas yang sudah kususun-susun . Sebelum
kertas itu habis terbakar, aku akan mematikannya dengan cara memukul-mukul
dengan kayu. Dan setelah beberapa kali aku mengulanginya, tiba-tiba serpihan
kertas yang masih menyala terbang menyambar gorden di jendela dapur. Aku
terdiam, mengamati gorden yang perlahan terbakar. Tak berani bergerak. Tak
berani turun dari atas meja dan mematung.
Sebuah bisikan kemudian terdengar, memintaku
turun perlahan, kemudian berlari ke pintu keluar dan meminta tolong pada
tetangga sebelah rumah. Aku yang awalnya tak punya keberanian melakukannya,
kemudian beranjak mengikuti suara itu. Sempat berdiri di pintu keluar dan
menoleh ke belakang, aku melihat sesosok anak laki-laki yang usianya mungkin
hanya terpaut 1 tahun lebih tua. Ia tersenyum dan menyuruhku pergi.
Aku selamat. Dan rumahku juga. Hanya bagian
dapur saja yang berantakan dan dimakan api, namun tak sampai melenyapkan
seluruh rumahku.
Belakangan aku tahu bahwa sosok yang kulihat
adalah almarhum kakak laki-lakiku. Yang meninggal karena sakit saat aku masih
bayi. Terima kasih kakak. kau telah menyelamatkan hidupku.
Diceritakan oleh S.A, 37 tahun
***
Lompat, Tita! Lompat Sekarang!
Namaku Tita, usiaku 10 tahun. Aku tinggal
dengan nenek, kakek dan ayahku. Hari itu aku akan mengunjungi makam ibuku di
luar kota bersama ayah. Duduk di sebelah jendela membuatku tak bisa diam dan
tidur. Aku sangat menikmati pemandangan di luar jendela itu.
Belum sampai separuh perjalanan, aku merasa
resah dan bosan. Kulirik ayahku telah tertidur pulas, mungkin karena lelah. Aku
tak berani membangunkannya.
Aku mencoba tidur di samping ayah, memejamkan
mata namun tak juga tertidur. Sampai akhirnya aku terkejut dan terdiam saat
mendengar suara ibu "Kereta ini akan mengalami tabrakan. Lompat, Tita!
Lompat sekarang!"
Herannya, aku langsung percaya dan
membangunkan ayah. Tentu saja ayah tak percaya dan memintaku untuk kembali tidur.
Ia memelukku. Namun aku memaksanya. Dan entah bagaimana, ia kemudian
menurutiku.
Di dekat tikungan, saat kereta menurunkan
kecepatan lajunya, ayah menggandeng tanganku dan melompat ke rerumputan. Sambil
mengomel, ayahku bilang ini adalah tindakan gila telah menuruti kata-kata anak
kecil. Apalagi ini termasuk berbahaya karena kereta masih dalam keadaan melaju.
Tak berapa lama di balik bukit terdengar bunyi
benturan keras disertai suara booommm... Kereta itu bertabrakan dengan kereta
lain. Kesalahan masinis mengambil jalur dituding sebagai penyebabnya. Karena
kereta yang ditabrak adalah kereta pembawa BBM, maka api lekas menyebar memakan
badan kereta. Hanya beberapa orang yang selamat dengan luka-luka cukup parah.
Diceritakan oleh Tita, 28 tahun.
***
Nyawaku Hampir Lenyap di Tangan Gas Yang Bocor
Aku adalah seorang ibu rumah tangga.
Pekerjaanku sehari-hari adalah menyiapkan segala kebutuhan keluargaku, mulai
dari baju-bajunya, sarapan pagi, makan malam, dan lain sebagainya. Sebagai ibu
aku sangat bangga telah membantu keluargaku dalam kesehariannya.
Sisa waktuku lebih banyak kuhabiskan di dapur,
entah membuat berbagai kue-kue kering atau mencoba-coba resep puding. Siang itu
aku mendapat pesanan kue kering beberapa resep. Aku jadi super sibuk dan
kugelar semua bahan di meja dapurku. Berkutat dengan ini itu aku tak sadar
gasnya sedang bocor. Karena terlalu sibuk memulas adonan kue, aku akhirnya
pingsan karena terlalu banyak menghirup gas.
Seingatku, ada yang membangunkan aku,
menyeretku keluar dari dapur. Menggoyang-goyang tubuhku dan membisikkanku agar
aku lekas siuman. Saat aku membuka mataku, aku sudah berada di ruang tamu.
Tercium bau gas yang cukup kental di sana, dan akupun berlari keluar rumah
meminta pertolongan.
Aku tak pernah tahu siapa yang menyeretku ke
ruang tamu dan membangunkan aku. Yang aku tahu, aku selalu sendirian dan tak
ada orang di rumah hari itu. Namun aku percaya bisikan itu yang telah
menyelamatkan nyawaku.
Diceritakan oleh ibu Noer, 39 tahun.