Masih ingat Sumanto, pelaku kanibalisme asal
Purbalingga, Jawa Tengah? Di Rusia, kasus yang hampir mirip dengannya
menghebohkan negeri itu. Bedanya, enam korbannya dihabisi untuk kemudian
disantap hati dan jantungnya.
Dijuluki sebagai "kanibal pembunuh
berantai", Alexander Bychkov menulis dalam buku hariannya, bahwa ia
menjadi pembunuh setelah pacarnya meninggalkannya. Ia menyatakan sang pacar
menyebut dirinya seorang pengecut, dan ini merupakan hinaan baginya.
Sebetulnya, Bychkov, 23 tahun, awalnya
ditangkap bukan karena kasus kanibalisme yang dilakukannya, tapi karena
pengutilan. Namun kemudian mengatakan kepada polisi bahwa ia telah mengubur
mayat di halaman belakang rumahnya di Belinsky, sebuah kota berjarak 630
kilometer tenggara Moskow.
"Enam mayat ditemukan terkubur di
sana," kata juru bicara komite investigasi kepada Reuters, Selasa. Ia
menambahkan bahwa korban mungkin masih banyak lagi.
Dia mengatakan peneliti sedang menyelidiki
antara lain melalui laporan media tentang pembunuh yang memotong jantung dan
hati korbannya untuk kemudian memakannya.
Dalam buku hariannya yang bocor ke media
Rusia, Bychkov mengatakan pacarnya telah mengusir dia. "Dia bilang aku
pengecut, bukan serigala ... Aku akan menunjukkan padanya ... Mungkin dia akan
berhenti mengeluh dan memahami bahwa aku adalah serigala."
Harian Izvestia mengutip sebuah sumber penegak
hukum mengatakan Bychkov betul-betul menyantap korbannya. "Bukti
kanibalisme terlihat dalam beberapa insiden," katanya.
Pada 2007, seorang pembunuh berantai Rusia
dihukum karena membunuh 48 orang dan dipenjara seumur hidup. Alexander
Pichushkin membual dia tidak menyesal dan berkata membunuh membuatnya seperti
jatuh cinta.
Media Rusia menjulukinya sebagai "papan
catur pembunuh" karena ia mengatakan berencana membunuh 64 orang--satu
untuk setiap persegi di papan itu.