Ada 3 Orang laki-laki bernama Ahmad, Banu, dan
Supri yang meninggal dunia, dan saat ini mereka sedang berada di pintu gerbang
surga untuk di interview oleh Malaikat Penjaga Pintu Surga
Malaikat : "Ahmad, kamu cukup
memperhatikan masalah kebaikan, walaupun kamu suka berselingkuh dengan wanita
lain."
"Supaya kamu bisa masuk surga, coba jawab
pertanyaan saya ini,Apa nama kapal yang terbesar yang pernah dibuat oleh
manusia pada masanya, tapi kemudian tenggelam karena menabrak gunung es pada
pelayaran perdananya?"
Ahmad : "Titanic !"
Malaikat : "Betul, kamu boleh masuk surga
!"
Malaikat menoleh kepada Banu,
Malaikat : "Banu, dosamu lebih banyak
dari Ahmad, kamu juga sering mabuk, mencuri dan kurang memperhatikan kebaikan,
pertanyaan untukmu mungkin lebih berat, coba jawab berapa korban kapal TITANIC
tersebut ?"
Banu : "Mmm ... 1.500 orang" (kurang
yakin)
Malaikat : "Betul ... kamu boleh masuk
surga !"
Malaikat menoleh kepada Supri,
Malaikat : "Karena kamu telah meracuni
Ahmad dan Banu, dosamu jadi berlipat-lipat. Coba sebutkan nama korban TITANIC
satu-persatu!"
Supri : "Whatss!!"
=================================================================
Sarjo melamar pekerjaan sebagai penjaga
lintasan kereta api. Dia diantar menghadap Pak Banu, kepala bagian, untuk
wawancara.
"Seandainya ada dua kereta api berpapasan
pada jalur yang sama,
apa yang akan kamu lakukan?," tanya Pak
Banu, ingin mengetahui seberapa cekatan Sarjo.
"Saya akan pindahkan salah satu kereta ke
jalur yang lain," jawab Sarjo.
"Kalau handle untuk mengalihkan rel-nya
rusak, apa yang akan kamu lakukan ?" tanya Pak Banu lagi.
"Saya akan turun ke rel dan membelokkan
relnya secara manual."
"Kalau macet atau alatnya rusak bagaimana
?"
"Saya akan balik ke pos dan menelpon
stasiun terdekat."
"Kalau telponnya lagi dipakai ?"
"Saya akan lari ke telpon umum terdekat
?"
"Kalau rusak ?"
"Saya akan pulang menjemput kakek
saya."
"Lho?"
"Seumur hidupnya yang sudah 73 tahun,
kakek saya belum pernah melihat kereta api tabrakan!!"