Cemburu itu tandanya cinta. Banyak pendapat
yang mengatakan bahwa ketika Anda cemburu melihat orang yang Anda suka bersama
orang lain adalah pertanda cinta. Kalau Anda tidak mencintainya, Anda tidak
mungkin cemburu karena dia. Pendapat ini memang logis dan masuk akal. Namun,
bagaimana jika cemburu itu justru kian menjadi alasan bagi seseorang untuk
bersikap obsesif dan posesif?
1. Cemburu atau
posesif?
Agak sulit membedakan antara cemburu dan
posesif. Ketika Anda melihat pacar Anda berjalan berdua dengan wanita lain ke
suatu tempat kemudian merasa cemburu, itu tergolong cemburu yang normal dan
wajar. Anda cemburu mengetahui pacar Anda sedang bertelepon ria dengan mantan
pacarnya juga masih tergolong cemburu yang wajar.
Namun, jika Anda mulai cemburu karena pacar
Anda setiap minggu pergi futsal dengan teman-temannya, Anda harus mulai
introspeksi diri. Kedudukan seorang teman tidak bisa dibandingkan dengan pacar.
Kedua status itu, teman dan pacar, sama-sama penting dan memiliki porsinya
masing-masing di dalam hidup seseorang. Jadi, jangan sampai Anda cemburu hanya
karena pacar Anda berkumpul dengan teman-temannya.
2. Terkekang
Sikap cemburu yang berlebihan tidak akan
membuat pacar Anda semakin respek dan menyayangi Anda. Pacar Anda justru bisa
merasa jengah dan lelah dengan sikap Anda yang kekanak-kanakan. Pria memang
suka melihat wanita yang mereka suka cemburu, tapi jika sikap cemburu yang
ditunjukkan mulai melebihi kadar normal, mereka akan melangkah mundur. Pacar
Anda bukanlah barang yang bisa Anda miliki secara pribadi. Dia juga butuh
bersosialisasi dan bertemu banyak orang. Anda harus menyadari hal ini.
Kini Anda tahu bedanya bukan? Cemburu dan
posesif itu sangat jauh berbeda. Jangan sampai Anda terjebak cemburu buta.