Heaven Lake atau Danau Surga (Chonji dalam bahasa Korea;
Tianchi dalam bahasa Cina) adalah sebuah danau kawah di perbatasan antara Cina
dan Korea Utara. Diklaim sebagai danau terindah di dunia walaupun mungkin
julukan danau surge diberikan karena berada ditempat yang tinggi. Danau itu
terletak dalam kaldera di puncak vulkanik Gunung Baekdu, bagian dari pegunungan
Baekdudaegan dan pegunungan Changbai. Danau ini sebagian terletak di Provinsi
Ryanggang, Korea Utara, pada 42,006 128,057 ° N E °, dan sebagian di Provinsi
Jilin, Cina timur laut.
Pada ketinggian 2,189.1 m (7182 ft), Heaven
Lake adalah danau kawah tertinggi di dunia, menurut Guinness Book of World
Records. Danau ini meliputi area seluas 9,82 km ² (3,79 mil ²) dengan panjang
utara-selatan 4,85 km (3,01 mil) dan panjang timur-barat 3,35 kilometer (2,08
mil). Kedalaman rata-rata danau ini adalah 213 m (699 kaki) dan kedalaman
maksimum 384 m (1.260 kaki). Dari pertengahan Oktober sampai pertengahan Juni,
Chonji tertutup dengan es.
Legenda Penghuni
Danau Surga
Dalam literatur Cina kuno, Tianchi juga
mengacu pada Nanming (? ? kadang-kadang diterjemahkan sebagai “laut selatan”).
Beberapa danau terkenal lain bernama Tianchi termasuk yang di Xinjiang dan
Taiwan. Dalam legenda Korea Utara, Kim Jong-Il diklaim lahir di gunung di dekat
danau ini. Banyak yang percaya bahwa danau merupakan rumah bagi Rakasa Tianchi
Danau. Tidak diketahui jelas mengenai rakasa Kun dan legenda yang terkait.Danau
Rakasa Tianchi adalah nama yang diberikan untuk rakasa danau yang tinggal di
Heaven Lake (dikenal sebagai Cheonji dalam bahasa Korea) yang terletak di
puncak Gunung Baekdu dalam rangkaian pegunungan Baekdudaegan dan rangkaian
pegunungabn Changbai yang letaknya berkisar antara Provinsi Jilin Cina dan
Provinsi Ryanggang Korea Utara. Beberapa laporan menyatakan bahwa diperkirakan
terdapat 20 monster di danau tersebut.
Pada suatu pagi di tahun 2005, Zheng Changcun,
52 tahun, dan putrinya sedang berdiri sambil memandangi danau Tianchi yang
indah. Tiba-tiba, air danau yang sebelumya tenang mulai beriak-riak. Lalu dari
dalam riakan itu muncul sebuah objek misterius berwarna hitam.
Zheng menggambarkan perasaannya saat melihat
objek itu,”Aku sangat takjub dan berteriak dengan keras bahwa ada monster di
danau!”
Saat itu, selain Zheng dan putrinya,
sekumpulan Turis juga ada di tempat itu. Zheng segera mengambil kamera video
dan merekam semua kejadian itu. Beberapa saat kemudian, objek itu kembali
menyelam ke dalam air dan menghilang.
Penampakan yang disaksikan Zheng dan turis
lainnya bukanlah hal yang baru. Dalam 20 tahun terakhir, paling tidak ada 30
laporan penampakan.
Kisah monster ini sebenarnya dapat dilacak ke
belakang hingga tahun 1903. Pada waktu itu seorang saksi mengaku melihat seekor
makhluk besar dengan ciri-ciri menyerupai seekor kerbau. Makhluk itu terlihat
di tepi danau dan kemudian menyerang tiga orang yang ada disitu. Namun,
kemudian seseorang menembak makhluk itu hingga enam kali. Makhluk yang terluka
itu lalu masuk ke dalam air dan menghilang.
Pada Agustus 1962, seorang pria dengan
teleskop mengaku melihat dua monster saling berkejaran di danau. Lebih dari
seratus orang yang ada di tempat itu juga menyaksikan penampakan yang sama.
Dalam satu laporan yang masuk, monster danau
Tianchi disebut memiliki kepala seperti manusia dengan panjang leher sekitar
1,5 meter. Di kulit bagian bawah lehernya terdapat lingkaran berwarna putih.
Sedangkan warna tubuhnya berwarna abu-abu.
Lalu, pada tahun 2007, sebuah rekaman muncul
ke permukaan. Seorang reporter TV bernama Zhuo Yongsheng mengaku melihat
makhluk itu dan merekamnya.
“Mereka dapat berenang secepat kapal dan dalam
sekejap mereka menghilang ke dalam air. Siripnya atau sayapnya lebih panjang
dari tubuhnya” Kata Zhuo.
Menurutnya lagi, makhluk itu berenang dan
bermain di danau pada pagi hari. Menariknya Zhuo bukan hanya menyaksikan satu
makhluk, melainkan enam. Dalam rekaman yang dibuat oleh Zhuo, makhluk-makhluk
itu terlihat berenang dengan seragam seperti dikomando.
Namun, setelah rekaman Zhuo muncul ke publik,
seorang peneliti senior dari National Academy of Science of The Democratic
People’s Republic of Korea (DPRK) bernama Kim Li Tae mengadakan konfrensi pers
dan memberikan penjelasan.
Ia mengatakan bahwa makhluk yang terekam oleh
Zhuo kemungkinan adalah ikan trout. Gunung Changbai tempat danau Tianchi berada
sebenarnya berada di dua negara, yaitu Cina dan Korea. Menurut Kim, 40 tahun
yang lalu, pihak Korea mengadakan eksperimen dengan menaruh sembilan ekor bibit
ikan Trout di danau itu.
Kim juga mengatakan bahwa ia adalah salah
seorang yang turut serta dalam eksperimen itu. Pada tahun 2000, para peneliti
berhasil menangkap salah satu ikan trout itu dan ternyata ikan itu memiliki
panjang hingga 85 cm. Cukup untuk membuat sebuah riakan yang besar di danau.
Tapi patut dicatat bahwa Kim tidak pernah
menyangkal adanya monster danau Tianchi. Ia hanya memberikan klarifikasinya
mengenai rekaman Zhuo.
Walaupun legenda monster ini telah berumur 100
tahun lebih, hampir tidak ada bukti memadai yang menunjukkan adanya makhluk
misterius di danau ini selain dari laporan para saksi.
Tapi saya rasa hal ini wajar karena boleh
dibilang memang tidak pernah ada bukti yang benar-benar memadai dari seluruh
makhluk misterius di dunia.
Jadi mungkin monster danau Tianchi memang ada.
Dan saya rasa kita dapat menemukannya bila ada orang yang benar-benar berniat
mencarinya.