Satu lagi subspesies di muka bumi ini musnah. Kali ini giliran kura-kura raksasa di Taman Nasional Galapagos, Ekuador.
Lonesome George. Begitu
subspesies Chelonoidis nigra abingdoni ini diberi nama. Para ilmuwan
memperkirakan kura-kura jantan asal Pulau Pinta ini berusia 100 tahun. Meski
diperkirakan berumur 100 tahun, para ilmuwan menyebut Lonesome George masih
tergolong muda. Sebab, kura-kura jenis ini bisa hidup di lebih dari 200 tahun.
Menurut petugas taman nasional, reptil ini ditemukan mati di kandangnya
oleh pawang yang merawatnya selama 40 tahun, Fausto Llerena. Pembedahan bangkai
segera dilakukan untuk mengungkap penyebab kematiannya. Tubuh George
kemungkinan akan dibalsem untuk diawetkan. Supaya generasi mendatang tetap
mengenal subspesies ini.
Laman BBC menyebut tidak ada keturunan yang ditinggalkan. Tidak ada pula
makhluk serupa yang diketahui masih hidup. Sehingga, Lonesome George dikenal
sebagai makhluk paling langka di muka bumi ini.
Lonesome George menjadi bagian
dari program penangkaran Taman Nasional Galapagos. Namun, selama puluhan tahun,
para ahli gagal memperoleh keturunan subspesies ini.
Lonesome George pernah dipasangkan dengan kura-kura betina sejenis dari Kepulauan
Galapagos. Namun gagal memperoleh keturunan.
Lonesome George juga pernah menjalani kehidupannya bersama dengan
kura-kura betina dari gunung Wolf selama 15 tahun. Dia cocok dengan pasangannya
ini. Namun sayang, telur yang dihasilkan tidak subur.
Upaya memperoleh keturunan tidak berhenti sampai di situ. Lonesome
George juga pernah hidup satu kandang bersama sejumlah kura-kura betina
dari Pulau Espanola. Jenis kura-kura ini lebih dekat jenisnya ketimbang yang
berasal dari Gunung Wolf. Namun, upaya ini tetap tidak berhasil. Mereka gagal
kawin.
Lonesome George pertama kali terlihat oleh ilmuwan Hungaria di Pulau
Galapagos pada tahun 1972. Para ahli lingkungan yakin subspesies ini telah
punah.
Selama ini, Lonesome George menjadi maskot Kepulauan Galapagos.
Dalam setahun ada sekitar 180.000 wisatawan berkunjung di tempat ini. Pejabat
Taman Nasional Galapagos mengatakan, dengan kematian George, subspesies
kura-kura Pinta ini telah punah.
Sejatinya, kura-kura di Pulau-pulau Galapagos sangat berlimpah sampai
akhir abad ke-19. Namun, ulah manusia menghabisi mereka. Kura-kura ini diburu
untuk dimakan dagingnya oleh para pelaut dan nelayan. Kepunahan tidak bisa
dielakkan.
Penampilan kura-kura Kepulauan Galapagos memang dikenal berbeda dari
jenis lain yang berada di daratan. Perbedaan fitur itu yang membantu naturalis
Inggris, Charles Darwin merumuskan teori evolusi. Saat ini, sekitar 20.000 kura-kura
raksasa dari subspesies lain masih hidup di Galapagos.
Entah sampai kapan mereka mampu bertahan.