Melucu atau bercanda secara berlebihan, adalah terlarang. Akan tetapi,
sesi bicara Anda juga tidak semestinya kering dan kerontang. Sebab itu akan
jadi membosankan, atau setidaknya datar-datar saja. Humor atau candaan
digunakan untuk membuat psikologis audience tetap awas dan segar. Dan dengan
begitu, apa yang disampaikan pembicara juga akan lebih mudah diterima. Lihatlah
bagaimana seorang mario teguh pun menggunakan canda. Itulah salah satu
sebabnya, orang tak tertidur saat mendengar motivasinya. Sekali lagi, tanpa
berlebihan.
Hindari Apa Yang Harus Dihindari
Hindari topik humor yang rasis, gender, atau humor
yang audience akan berkeberatan mendengarkannya. Mereka akan kecewa, atau
bahkan marah kepada Anda. Cara ini tidak cerdas, melainkan kasar. Siapasih dari
kita yang senang dipermainkan?
Relevansi
Gunakan humor yang relevan dengan sesi bicara.
Anda Objeknya
Jadikan diri Anda sendiri sebagai objeknya. Tentu saja, tanpa
merendahkan harga diri Anda sendiri. Dan itu, ada banyak cara. Jangan jadikan
orang lain sebagai objek humor Anda, kecuali Anda menjadikan mereka anonim.
Itupun, bukan orang yang ada di hadapan Anda.
Bukan Orang Lain Objeknya
Jangan jadikan bahan humor orang-orang yang menjadi panitia
acara, boss, atasan, eo, direksi, atau orang lain yang juga menjadi pembicara.
Jika Anda lakukan, humor Anda akan menelan Anda bulat-bulat.
Minta Bantuan Profesional
Jika memungkinkan, Anda bisa meminta bantuan penulis komedi. Di negara
maju, ini sudah jadi profesi. Jika belum ada, Anda malah bisa memulainya,
seperti orang-orang Republik BBM. Gunakan kemampuan bercanda Anda dengan bijak.
Anda mungkin lucu, tapi jelas tak akan lucu lagi, jika
Anda sampai melukai hati orang lain.
Melucu, ternyata ada tekniknya.
Pilih Yang Tepat
Anda lebih baik menggunakan bahan yang orisinal, atau tidak terlalu
lucu, akan tetapi Anda bisa menyampaikannya dengan menyegarkan. Sesuatu yang
tingkat kelucuannya tinggi, bisa jadi tidak lucu jika tidak sesuai dengan gaya
Anda. Orang mungkin tertawa, tapi mungkin juga, karena kasihan pada Anda. Ini
jadinya: Anda lucu karena tidak lucu.
Bangun Secara Situasional
Ini yang terbaik. Spontan dan situasional. Humor Anda akan menyatu
dengan sesi bicara. Anda bisa membangun cerita, tapi ingat keterkaitannya
dengan sesi dan topik bicara.
Perhatikan Waktu
Latihlah timing dari joke Anda. Pelajari lamanya joke.
Perhitungkan untuk melakukan pause, dan memberi kesempatan kepada audience
untuk tertawa. Biarkanlah mereka mengalaminya. Bukan tidak mungkin, untuk hal
seperti itulah mereka mau membayar dan menghadiri sesi bicara Anda. Mungkin di
luar sana, mereka tak sempat tertawa.
Senyum dan tertawa adalah terapi, dan ini membuat hampir setiap orang
merasakan mood yang nyaman dan segar.
Di sini kita bisa melihat, bahwa joke dalam public
speaking adalah salah satu bab serius yang harus dipelajari. Mungkin secara
"ilmiah". Anda tahu berapa otot wajah yang bergerak jika Anda
tersenyum? Kalau tidak salah 27 atau lebih. Anda tahu berapa yang berkontraksi
jika Anda marah? Hanya belasan.
Tertawa adalah senam yang menyehatkan jiwa dan raga. Selama tidak
berlebihan.
Be Creative
Latihlah diri Anda menerapakan konsep “ATM” untuk humor.
Amati, Tiru, Modifikasi. Setiap humor punya struktur, dan Anda bisa
menginovasinya. Makin sering, Anda akan makin terampil.
Jika Bisa Bercerita Lucu
Jika Anda sudah di tingkat ini, ingatlah untuk memanfaatkannya secara
kreatif. Humor Anda akan orisinal, dan itulah yang dicari orang.
Tips Paling Penting
Jika Anda menghadiri seminar, kemudian pembicara menceritakan sesuatu
yang lucu, hindari tertawa terbahak-bahak sambil bergulingan di lantai. Nanti
Anda dikira gila.
Bicaralah dengan senyum dan bahagia. Itu menghilangkan gugup dan
takut Anda. Itu membuat audience menyukai Anda. Dan itu membuat Anda berdua
bahagia.