Seringkali dekat dengan pria, eh tapi
ujung-ujungnya hanya dianggap sebagai teman biasa saja. Kok bisa gitu sih?
Apabila Anda punya kepribadian menarik, dan
merasa sudah cukup dekat dengan seorang pria, namun kemudian tak pernah ada
kelanjutannya. Hmmm... bisa jadi Anda masuk dalam friendzone saja.
Ada beberapa hal yang menyebabkan Anda hanya
dianggap teman biasa oleh si dia:
Anda terlalu pasif
Bila Anda punya prinsip 'pria yang harus
aktif' maka selamanya Anda akan berada dalam friendzone.
Sekalipun pria suka yang misterius, tetapi tak
selamanya mereka mau berada dalam posisi 'mengejar'. Sesekali mereka juga ingin
'dikejar' serta dikagumi.
Sama seperti Anda, yang ingin punya perasaan
disukai, pria juga demikian. Saat mereka merasa diterima dan disukai, maka
perlahan hubungan akan bergeser menuju lovezone. Di mana mulai timbul cemburu,
kangen, dan ingin memiliki.
Terlalu materialistis
Pria jaman sekarang menganggap bahwa materi
bukan hanya tanggung jawabnya sendiri. Sehingga ia akan jengah ketika
berhadapan dengan wanita yang menganggap segala hal yang berhubungan dengan
materi adalah tanggung jawab pria.
Contoh sederhananya saja saat pergi berkencan,
tak selamanya juga ia yang harus membayar hanya karena ia yang berada di posisi
pria, kan?
Bicara lebih lanjut soal materi, wanita yang
terlalu terobsesi pada materi membuat pria jadi ngeri. Bila saat ini menjadi
seorang teman saja sudah menuntut ini itu, bagaimana apabila sudah berkomitmen
lebih jauh nanti?
Tak punya inisiatif
Menjadi wanita tak selalu harus dalam posisi
menunggu. Bila Anda ingin tahu perasaan suka Anda, maka Anda harus punya
inisiatif untuk mengajaknya terlebih dahulu.
Membuatnya merasa 'ada' dan dibutuhkan akan
menciptakan chemistry tersendiri. Namun Anda juga tak bisa menjadikannya
friends of benefit yang hanya menginginkan kehadirannya saat membutuhkan saja.
Berharap berlebihan
Ingatlah bahwa mr. perfect itu tak ada. Bila
Anda menginginkan seseorang lebih dan lebih, Anda hanya akan hidup di dunia
drama Korea saja. Tak ada yang sempurna dan selalu harus mengikuti keinginan
Anda.
Coba temukan keunikan di dalam diri seseorang.
Perbedaan dan karakter itulah yang akan menjadi benih cinta bagi Anda berdua.
Anda terlalu tertutup
Berpindah dari friendzone ke lovezone artinya
Anda harus siap berbagi dengannya. Membuka diri dan menaruh kepercayaan
terhadap cerita dan masa lalu Anda.
Bukan berarti Anda harus menceritakan semua
masa lalu dan membukanya blak-blakan di depannya, ya. Tetapi setidaknya Anda
tidak membuat sebuah dinding yang membuatnya merasa jauh dan tidak dipercaya
oleh Anda.
Bagaimana, sudah siap move one dari friendzone
ke lovezone? Tidak ada jaminan Anda tidak akan pernah tidak sakit hati atau
kecewa. Tetapi setidaknya merasakan pahit manisnya cinta akan membuat Anda
merasa 'HIDUP'. Love will find you, if you try!