Pernahkah bertanya pada kekasih atau suami,
"kenapa kamu mencintaiku?" Setidaknya 3 dari 5 orang
pernah menanyakan hal ini pada kekasih atau suaminya. Dan, jawaban yang
diperoleh tak selamanya romantis, kan? Bahkan sebagian besar pria malah
meresponnya dengan gemas, "tak cukupkah kehadiranku menjawabnya?"
Berikut adalah sebuah kisah yang dititipkan
oleh para pria tentang cinta mereka...
Suatu hari, seorang pasangan kekasih sedang
berjalan-jalan di taman. Dipetiknya sebuah bunga yang cantik oleh si pria dan
diberikan kepada kekasihnya, "ini untukmu sayang." Di luar dugaan,
kekasihnya justru terdiam. Tak berapa lama kemudian ia bertanya pada
kekasihnya?
Wanita: Kenapa kau menyukaiku? kenapa
kau mencintaiku?
Pria: Aku juga tidak tahu alasannya. Tetapi
aku sangat menyukaimu, aku mencintaimu, sayang.
Wanita: Kamu jahat. Kamu bahkan tidak bisa
menyebutkan satu alasanpun mengapa kau menyukai aku. Kalau suatu saat nanti ada
yang lebih cantik dari aku pasti kau akan meninggalkan aku. Bagaimana bisa kau
bilang kau mencintaiku jika kau tak tahu alasannya?
Pria: Aku benar-benar tidak tahu alasannya,
sayang. Tetapi, bukankah perhatian, kasih sayang dan kehadiranku di hidupmu
sudah menjadi bukti cintaku?
Wanita: Bukti apa? Semua tidak membuktikan
apapun. Aku hanya butuh alasan, kenapa kamu bisa menyukaiku? Kenapa kamu
mencintaiku?
Pria: Baiklah, akan kucoba cari alasannya.
Eum... karena kamu cantik, kamu punya suara yang indah, kulitmu halus, rambutmu
lembut... Cukupkah alasan itu?
Kekasihnya kemudian mengangguk, dan menerima
bunga itu dengan senang hati.
***
Beberapa hari kemudian, sebuah kecelakaan
menimpa wanita tersebut. Ia harus kehilangan rambutnya yang panjang dan lembut
karena terjepit dan terpaksa harus dipotong. Ia juga harus kehilangan suara
dalam beberapa waktu karena pita suaranya terbentur keras. Kulitnya yang dulu
halus mulus kini terpapar beberapa jahitan. Ia terbaring tak berdaya.
Di sampingnya ada secarik surat. Iapun
membacanya.
"Kekasihku,
Karena suaramu tak lagi semerdu dulu,
bagaimana aku bisa mencintaimu?
Dan karena rambutmu kini sudah tak panjang dan
lembut lagi, aku tak bisa membelainya. Aku juga tak bisa mencintaimu.
Apalagi kini banyak jahitan di wajahmu yang
dulu mulus.
Jika benar cinta itu butuh alasan, kurasa aku
benar-benar tak bisa mencintaimu lagi sekarang.
Tetapi....
Cintaku bukan cinta yang palsu.
Cintaku kepadamu tulus. Aku menyukai dirimu
yang apa adanya. Aku tidak jatuh cinta karena kau punya suara yang merdu,
rambut yang indah serta kulit yang mulus. Aku mencintaimu tanpa alasan apapun.
Sampai kapanpun, aku tetap akan mencintaimu.
Sekalipun nanti rambut putihmu mulai tumbuh, kulitmu mulai menua dan keriput,
aku selalu mencintaimu.
Menikahlah denganku..."
***
Cinta tak pernah membutuhkan alasan. Ia juga
akan tetap hadir secara misterius. Datang tanpa pernah diduga sebelumnya.
Percayalah akan kekuatan cinta, karena kau tak pernah tahu seberapa besar ia
akan membuat hidupmu bahagia.