Saat ini pengobatan untuk penyakit kanker tengah berkembang pesat. Jika dulu hanya dikenal metode pembedahan, kemoterapi dan radioterapi, kini ada beberapa pengobatan terbaru untuk kanker.
"Pengobatan untuk kanker berbeda-beda,
tergantung dari lokasi tumor, ukuran serta kondisi dari si pasien," ujar
Prof Peng Xiao chi ketua departemen onkologi Modern Hospital Guangzhou, dalam
acara temu media di Guangzhou, China.
Berikut ini Prof Peng menjelaskan beberapa
teknik pengobatan kanker terkini yang sudah dilakukan di Modern Hospital
Guangzhu, China yaitu:
1. Intra arterial intervension
Dalam teknik ini yan pertama adalah obat
dimasukkan melalui nadi lalu dilakukan penyumbatan (embolisasi). Tujuan dari
embolisasi ini supaya pembuluh darah tidak mendapat asupan nutrisi dan gizi
sehingga secara perlahan ia akan rusak dan mati. Teknik ini sering disebut
dengan lokal kemo.
Prof Peng menuturkan hal pertama yang
dilakukan adalah mencari atau menemukan pembuluh darah yang langsung menuju
tumor. Kondisi ini membuat seluruh obat masuk ke dalam tumor. Keuntungannya
seluruh obat terserap maksimal sehingga hasil lebih efektif. Biayanya
8.000-15.000 yuan atau Rp 11,65 juta sampai Rp 21,86 juta.
2. RFA (Radiofrequency ablation)
Teknik ini dengan menggunakan jarum radioaktif
yang dimasukkan ke tumor, jarum ini akan mekar dan mengeluarkan elektroda yang
memancarkan sinar. Pengobatan ini menggunakan suhu panas sekitar 60-80 derajat
celsius.
3. Cryoablation
Teknik ini berlawanan dengan RFA karena ia
menggunakan suhu dingin dan ternyata tumor merespons suhu dingin lebih baik,
biasanya suhu mencapai minus 100 derajat celsius.
Pengobatan ini menggunakan jarum yang berisi
bola es dengan ukuran jarum 1,7 mm, 2,4 mm dan 3,8 mm. Ukuran jarum yang
dipilih berdasarkan ukuran tumor. Bola es dalam jarum ini mampu membunuh sel
tumor dan durasi pengobatan sekitar 30 menit. Biayanya sekitar 17.000 yuan atau
Rp 24,776 juta.
4. Nanoteknologi
Pengobatan kanker ini tergolong paling baru
karena belum digunakan untuk jangka waktu lama dan baru puluhan pasien yang
mendapatkan teknik ini karena hanya beberapa negara saja yang menggunakannya.
Namun teknik ini menunjukkan hasil yang cukup baik.
Pada dasarnya menggunakan obat-obatan dalam
bentuk nano atau mikro sehingga penyerapannya lebih baik. Misalnya pada
pengobatan kemoterapi biasa, obat yang sampai ke tumor hanya 50 persen, tapi
dengan nanoteknologi penyerapannya bisa mencapai 80-90 persen sehingga efek
samping lebih sedikit dan efektif. Biayanya paling mahal sekitar 30.000-40.000
yuan atau Rp 43,724 juta hingga Rp Rp 58,298 juta.
5. Penanaman biji radiopartikel
Dokter akan melakukan penanaman alat yang
bentuknya menyerupai biji beras tapi lebih kecil, di dalamnya ada elemen-elemen
radio partikel seperti yodium. Untuk memasukkannya dibutuhkan bantuan jarum.
Biji yang ditanam ini 2 bulan pertama memiliki fungsi yang paling kuat dan
secara perlahan berkurang hingga sampai 6 bulan sudah tidak efektif lagi.
Biayanya 1 biji sekitar 500 yuan Rp 728 ribu, tapi biasanya ditanamkan beberapa
biji.
6. Gen terapi
Salah satu faktor terkena kanker disebabkan
oleh gen, seperti kanker nasofaring dan lidah karena kekurangab gen P53, di
beberapa kasus kanker paru akibat kekurangan gen EGFR atau kanker usus karena
kekurangan gen K-ras. Salah satu cara pengobatannya adalah dengan diberikan
tambahan gen melalui gen terapi.
"Untuk kanker prostat bisa dengan teknik
penanaman biji radio partikel, teknik pembekuan atau cryoablation dan
dikombinasi dengan herbal, sementara kanker serviks dengan teknik penanaman
biji radiopartikel, teknik cryoablation serta lokal kemo," ujar Prof Peng.