Agen rahasia Amerika Serikat yang bernama
Secret Service sedang melakukan penyelidikan mengenai dugaan keterlibatan
anggotanya dalam skandal prostitusi di Kolombia. Agen rahasia itu kabarnya
mengunjungi klub-klub penari telanjang saat sedang mengawal Presiden Obama.
Terlepas dari benar tidaknya kabar ini,
tuduhan ini memunculkan pertanyaan mengapa orang-orang ini mau membahayakan
pekerjaannya hanya untuk seks?
Penelitian menunjukkan bahwa pria mau membayar
untuk seks karena berbagai alasan dari setiap budaya. Penerimaan masyarakat
mengenai prostitusi membuat para pria ini lebih mungkin mencari pelacur. Bagi
sebagian pria, risiko adalah salah satu hal yang membuat prostitusi menjadi
menarik.
"Salah satu motivasi untuk mencari
pelacur bagi sebagian pria adalah adanya sesuatu yang menarik atau berisiko. Sesuatu
yang ilegal membuatnya jadi lebih menarik," kata Martin Monto, sosiolog di
University of Portland seperti dilansir Live Science.
Survei menunjukkan bahwa terdapat sekitar 1%
pria di Amerika Serikat yang mengunjungi pelacur dalam setahun. Sekitar 16%
pria pernah mengunjungi pelacur seumur hidupnya.
Pengguna jasa pelacur lebih kecil
kemungkinannya untuk menikah daripada kebanyakan pria, yaitu hanya sebesar
44,2% dibandingkan populasi umum sebesar 59,3%. Jika pria hidung belang ini
menikah, pernikahannya cenderung tidak bahagia. Pasalnya, pria hidung belang
cenderung lebih bebas secara seksual daripada pria yang tidak sering
mengunjungi pelacur.
Pria yang mengaku lebih banyak berhubungan
dengan pelacur cenderung memiliki banyak pasangan seksual, melakukan banyak
aktivitas seksual, kurang bahagia dengan pernikahannya dan lebih bebas secara
seksual daripada pria yang hanya sekali mengunjungi.
Pria yang suka 'jajan' cenderung melihat
pelacur sebagai gaya hidup dan memiliki pasangan seks dalam jumlah yang jauh
lebih besar dibandingkan pria hidung belang biasa.
"Secara umum, kebanyakan pria tahu bahwa
pelacuran dan perdagangan manusia adalah hal yang buruk. Mereka menyadari bahwa
ini adalah hal yang tak diinginkan oleh para wanita. Prostitusi ada untuk
memuaskan pria, membuat dunianya jadi menarik dan menambah variasi," kata
peneliti, Melissa Farley.
Beberapa pria mengunjungi pelacur karena ingin
berhubungan seks lebih banyak atau mendapatkan seks yang berbeda selain dari
pasangan tetapnya.
Faktor lainnya adalah karena kesepian dan
merasa canggung atau sulit berkencan untuk membina hubungan dengan seorang
wanita.
Penelitian yang dilakukan tahun 2006 di Swedia
dan diterbitkan dalam jurnal Sexologies menemukan mengapa pria sering mengunjungi
pelacur dalam 5 kategori jawaban.
1. Beberapa pria memiliki 'pelacur fantasi',
yaitu senang dengan hal yang dianggap 'kotor' atau hina dari seorang pelacur
karena menganggapnya sebagai hal yang menarik.
2. Beberapa orang lainnya ingin memperoleh
pengalaman seks yang baru, namun tidak berani meminta dari istri atau pacarnya.
3. Ada juga yang menganggap pelacur sebagi
produk konsumen, semua orang bisa masuk dan memperoleh apa yang diinginkan.
4. Beberapa orang ada yang bercinta dengan
pelacur sebagai obat untuk mengatasi kesepian. Kebanyakan orang-orang ini
adalah orang yang sudah berusia tua, minder atau memiliki cacat fisik dan
melihat pelacur hanya sebagai tempat untuk bercinta dan menemukan teman wanita.
5. Ada juga yang mengaku merasa bahwa pekerja
seks lebih memperlakukannya seperti seorang pria dan mau melakukan apa pun yang
diperintahkan.