Seekor kucing bewarna putih namun memiliki
sepasang sayap di badannya muncul di kota Chongqing, China. Menurut pemiliknya,
kucing piaraan mereka ini terlahir dengan kondisi normal, namun sejak berusia
setahun di badanya mulai tumbuh sepasang sayap.
Sebenarnya, fenomena kucing bersayap ini
bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya pada 24 Mei 2007 di kota Sichuan, China
seorang nenek mempunyai seekor kucing piaraan yang pada kedua sisi tubuh hewan
manis itu tumbuh anggota tubuh lainnya yang sepintas diperhatikan mirip
berbentuk sayap.
Terdapat sekitar 138 kasus kucing bersayap
pernah tercatat dalam sejarah. Sayangnya hanya 28 kasus yang terdokumentasi.
Laporan awal mengenai kucing bersayap yang pernah tercatat, terjadi bulan Juni
1842, dilaporkan oleh Henry David Thoreau di daerah pertanian sekitar Lincoln.
Menurut pakar hewan dan cryptozoologi asal
Inggris, Dr Karl Shuker yang telah meneliti fenomena pada kucingmenjelaskan,
ada beberapa penyebab mengapa kucing bisa memiliki bagian tubuh yang mirip
sayapsecara medis.Pertama, bulu rontok yang menggumpal.
Pada beberapa laporan menyatakan, saat musim
dingin tiba, sayapmuncul pada kucing yang berbulu panjang. Kemudian sayap
kucing tersebut lepas pada musim semi. Sebagian besar bentuk yang menyerupai
sayap tersebut adalah bulu rontok yang menggumpal (gimbal).Kedua, cacat lahir
yaitu diduga merupakan hasil dari kelahiran cacat kembar siam (conjoined twin)
dengan kaki kembaran yang satu lagi muncul di daerah punggung. Dan ketiga,
penyakit Feline Cutaneous Asthenia (FCA) yaitu suatu penyakit keturunan yang
menyebabkan kulit menjadi sangat elastis dan mudah robek/terluka. Elastisitas
kulit yang belebihan ini juga dapat terjadi pada anjing dan manusia.
Kucing
dengan penyakit FCA mempunyai kulit sensitif yang mudah luka dan robek. Menurut
beberapa orang, kemungkinan besar “sayap” yang muncul di daerah punggung kucing
adalah sobekan.