Hai nama ku Zia dari Banjarmasin. Cerita yang
akan ku ceritakan ini merupakan pengalaman yang dialami oleh teman ku di
kampung. Kejadiannya terjadi memang sudah lama sekali, tepatnya saat ku kelas 3
SD. Begini ceritanya...
Teman ku itu sebut saja namanya Asih. Asih
belum pulang ke rumah saat menjelang magrib, ia bermain di pos kamling bersama
kakaknya yang bernama Ika dan 1 orang teman kakaknya Lisa di kampung setempat.
Beberapa saat kemudian terdengar suara
kumandang azan magrib, namun mereka belum terlihat tanda-tanda ingin pulang ke
rumah masing-masing (namanya juga anak-anak, hehe). Kemudian Ika membujuk
adiknya yaitu Asih untuk ikut dengannya ke rumah temannya Dina yang berada
tidak jauh dari Pos Kamling dimana tempat mereka bermain.
Ika : De, ikut yu ke rumah Dina.
Asih : Ga ah. Aku males ka. Aku nunggu disini
aja.
Ika : Beneran? Ga takut kamu sendirian?
Asih : Ga sama sekali.
Ika : Ya udah. Jangan kemana-mana ya. Tunggu
kaka disini.
Asih : Ok.
Kemudian sepeninggal Ika, Asih duduk sendirian
di dalam Pos Kamling. Tiba-tiba datang tantenya Asih yang rumahnya disekitar
itu juga, dia berniat mengajak Asih ikut dengannya untuk membeli sesuatu.
Tante Asih : Sih, ngapain kamu magrib-magrib
sendirian disini? lebih baik ikut tante kedepan.
Asih : saya lagi nunggu Ka Ika tante, tapi
lama banget, lebih baik aku ikut tante aja deh.
Dan mereka pun pergi tanpa ada yang melihat
dikarenakan hari sudah menjelang malam dan orang kampung sebagian besar
melaksanakan ibadah sholat magrib. Beberapa saat kemudian Ika kembali ke Pos
Kamling bersama temannya, dimana tempat ia dan adiknya bermain tadi. Dia
bingung, disana ia tidak menjumpai adiknya si Asih.
Lisa : Mana adikmu Ka?
Ika : Mungkin sudah pulang. Ayo kita pulang
saja, nanti orang tua ku khawatir.
Lisa : Ok.
Mereka pun pulang ke rumah masing-masing.
Namun betapa terkejutnya Ika ketika sampai di rumah, Ibunya bertanya dimana
adiknya yaitu Asih.
Ibu : Mana Asih ?
Ika : Bukannya sudah pulang bu, tadi ku lihat
dia sudah tidak ada di Pos Kamling. Pikir ku mungkin dia sudah pulang duluan.
Ibu : Asih belum pulang dari tadi, makanya Ibu
tanya sama kamu. Kenapa kamu tidak menjaga adikmu.
Kemudian Ika menceritakan semuanya kepada
Ibunya bahwa Asih ditinggalnya sendirian di Pos Kamling. Dengan cemas ibu Ika
segera memberitahukan kepada para tetangganya. Tak berselang waktu lama seluruh
warga kampung langsung mencari Asih dengan memukulkan sebilah bambu pada Nyiru
(nampan lebar yang terbuat dari anyaman yang biasa digunakan untuk menampik
beras). Para penduduk yakin Asih dibawa dan disembunyikan Makhluk halus.
Setelah beberapa jam, para warga menemukan
Asih yang sedang tertidur dibawah pohon di sebuah taman luas milik sebuah
perusahaan kayu yang berjarak sekitar 2 KM dari tempat Pos Kamling dimana Asih
bermain tadi. Para warga langsung membangunkan Asih. Kemudian Asih ditanyai
oleh Ibunya siapa yang membawanya kesana. Menurut Asih ia ikut tantenya ke
sebuah Pasar yang sangat ramai. Dan menurutnya kemudian ia pulang dan tidur di
kamarnya.
Asih : Saya ikut tante ke pasar Bu, pasarnya
rame banget. Terus saya disuruh nunggu disini tapi tantenya lama sekali ga
datang-datang.
Saat ditanya pada Tante Asih apakah benar yang
dikatakan anak polos itu, Tante Asih mengelak. Ia mengaku tidak sedang
bepergian kemana-mana saat waktu Asih hilang. Tante Asih pada saat itu sedang
di rumah. Para warga kampung pun merasa sangat yakin kalau Asih sedang dibawa
oleh makhluk halus yang menyerupai Tantenya sendiri, entah itu kuntilanak, wewe
gombel, atau apapun itu.
Sekian cerita dari ku.