Kaki lebih jenjang dan ramping, tubuh pun terlihat lebih tinggi dan memancarkan aura seksi. Ini merupakan sedikit alasan mengapa banyak wanita tergila-gila pada sepatu tumit tinggi.
Apakah Anda tahu cerita di balik kesan seksi
sepatu tumit tinggi? Penemu alas kaki pertama hingga saat ini tidak diketahui.
Menurut arkeolog asal AS, hanya diketahui kalau sebenarnya alas kaki diciptakan
oleh para pria.
Arkeolog menemukan sejumlah besar sandal yang
terbuat dari anyaman rumput telah digunakan orang yang hidup di zaman batu.
Seperti dilansir dari Genius Beauty, sandal tersebut dikenakan para petani
Mesir Kuno.
Alas kaki tersebut sengaja diciptakan untuk membantu
berjalan dan bergerak melalui tanah yang gembur. Sepatu bertumit kemudian
berkembang sesuai kebutuhan aktivitas saat itu. Seperti, sepatu boot dengan
tumit tinggi yang membantu pengendara kuda berada tetap di pelana.
Arkeolog mengungkap kalau pelukis terkenal
Leonardo da Vinci, yang menemukan alas kaki menyerupai sepatu bertumit modern.
Sepatu tumit tinggi ini lalu berkembang luas di Eropa pada abad ke-17.
Pada 1680, barulah wanita mulai
menggunakan sepatu tumit tinggi. Sampai-sampai, mereka rela menggunakan hak
yang sangat tinggi dan tipis dan hanya bisa bergerak jika menggunakan tongkat.
Pria pun kembali menggunakan sepatu bertumit.
Muncul juga beragam aturan, mengenai kelas apa yang diizinkan mengenakan sepatu
bertumit tinggi. Tumit tertinggi dikenakan oleh anggota keluarga kerajaan.
Semantara, tumit merah hanya boleh digunakan oleh kaum bangsawan.
Pada abad ke-18, pria akhirnya berhenti
menggunakan sepatu bertumit tinggi. Saat itu juga berkembang pemahaman bahwa
sepatu dengan tinggi tumit 10-12 cm adalah sepatu yang paling seksi untuk
wanita. Mereka percaya sepatu tersebut mampu membuat sosok wanita terlihat
anggun.
Revolusi Prancis 1789 mengakhiri
"penyiksaan" pada kaki wanita selama 50 tahun. Wanita mulai
menggunakan sepatu dengan sol yang datar. Bahkan, mereka menghadiri pesta
dengan menggunakan sepatu datar berbahan sutra dan sol berbahan kulit.
Ini tak bertahan lama. Pada akhir abad ke-19,
tren fashion kembali mengarah pada sepatu bertumit tinggi. Hingga saat ini,
wanita pun tidak dapat dilepaskan dari sepatu-sepatu tumit tinggi baik stiletto
maupun wedges.
Meski kesehatan jadi taruhan, kesan seksi
yang didapatkan dari mengenakan sepatu tumit tinggi, bisa mengalahkan
kekhawatiran. Bagaimana Anda?