Jika biasanya hotel digunakan untuk
tempat menginap pengantin baru yang sedang liburan atau pasangan yang
sudah lama menikah lalu ingin meremajakan hubungan asmaranya, maka lain cerita
dengan hotel ini. Di Divorce Hotel, sebuah hotel di Belanda yang kini
juga jadir di Amerika, justru pasangan menginap dan kemudian bercerai.
Jim Halfens, pendiri hotel di Belanda
yang telah mendirikan lebih dari 20 hotel sedang bernegosiasi untuk meluaskan
bisnisnya di New York dan Los Angeles. Program yang dilakukan di hotelnya ini
menawarkan paket perceraian singkat yang berlangsung selama seminggu seharga
3,500 - 10,000 USD. Prosedur hotel 'bercerai' ini menempati hotel yang sudah
memiliki nama, seperti Carlton Ambassador, Belanda yang terlihat di foto.
Mereka bahkan mengklaim bisa mengurus
perceraian hanya dalam tiga hari. Konsep awalnya adalah menyediakan pihak hukum
yang legal, mediator hingga pihak perlindungan anak. Dikatakan kepada The New
York Times, dari 17 pasangan yang mengurus perceraian di hotelnya, hanya satu
yang gagal bercerai karena tidak mengurus surat-suratnya dengan benar.
Pasangan yang menginap akan tidur di kamar
yang terpisah selama pembicaraan perceraian berlangsung. Staf hotel pun
diinstruksikan untuk tidak mengatakan hal menyenangkan kepada pasangan seperti,
"selamat menikmati akhir pekan Anda di sini."
Biaya perceraian dan menginap di hotel ini
terbilang murah, mengingat di Amerika harganya bisa dua kali lipat. Selain
biaya, pengurusan perceraian di hotel ini lebih ringkas. Seorang pria mengaku
pernah mengurus percerai di pengadilan hingga setahun lamanya, dan hal ini
menguras pikirannya.
Ia lebih menikmati masa-masa menjelang
perceraiannya di hotel tersebut bersama mantan istrinya karena semua
diurus dengan cepat. Rencananya hotel ini akan diperluas ke negara lain seperti
Italia, Inggris dan Jerman.