Warung Internet

Dunia yang asik untuk berbagi...

Pada tanggal 19 November 2012 DD akan ganti template, jadi jika kamu mengalami gangguan pada tanggal itu Admin mohon maaf | Mohon maaf untuk sementara artikel Humor dan Cermis belum bisa diposting. InsyaAllah akan mulai berjalan normal pada awal bulan desember 2012 |

Kamu suka artikel ini? Klik "Like" dan +1!

jomblo [DuniaQ Duniamu]

Apa yang membuat seseorang memilih jomblo seumur hidup? Menurut Master Of Psychological Science Lita Gading, di zaman sekarang ini terutama di ibukota, banyak hal yang memfasilitasi orang untuk terus menjomblo.

"Media-media yang memfasilitasi orang untuk sendiri-sendiri sudah banyak. Tempat hang out banyak, mall banyak, internet. Orang bisa menikmatinya tanpa melakukannya dengan komitmen. Dia sudah enjoy sendiri sehingga nggak mau peduli lagi," ujar Lita saat berbincang dengan wolipop melalui telepon.

Lita yang mempelajari psikologi di Universitas Lingnan, Hong Kong itu mengatakan, dia memiliki cukup banyak teman, klien dan pasien dengan permasalahan jomblo seumur hidup ini. Dari pengamatannya, setelah dilihat lebih jauh, sebenarnya ada penyebab lain kenapa pada akhirnya seseorang tak kunjung punya kekasih atau menikah.

"Biasanya yang paling dominan trauma, pernah disakiti seseorang. Ada beberapa klien saya seperti itu," kata Lita.

Selain trauma dan gaya hidup, pengaruh orangtua dan lingkungan terdekat juga bisa jadi penyebab orang memilih tak punya pacar atau menikah. Misalnya karena orang tersebut dibesarkan oleh orangtua yang pernikahannya tidak harmonis.

Lita melihat, di zaman sekarang ini, terutama di kota-kota besar, cukup banyak juga orang berpenghasilan tinggi, terutama wanita, yang enggan mencari kekasih. "Mereka memiliki penghasilan dan jabatan yang baik. Menjadi terlalu mandiri. Buat seorang perempuan ini bisa membatasi dia, egonya muncul," jelas wanita yang juga lulus dari Fakultas Psikologi Pascasarjana Universitas Indonesia itu.

Orang yang tak mau terlibat komitmen biasanya juga karena sudah terlalu merasa nyaman dengan kesendiriannya. Mereka jadi tidak mau bertanggungjawab untuk berkomitmen atau berkompromi dengan orang lain.

Jika kamu suka artikel ini, sumbangkan komentar kamu

Pembaca yang baik adalah pembaca yang meluangkan sedikit waktunya untuk memberikan komentar tentang apa yang telah dibacanya... :)