Ada di sebuah suku Sumatra yang konon sangat
mengagungkan Jangkrik dan apabila mempunyai jangkrik yang selalu menang kalau
diadu, maka martabat siorang tersebut akan naik dan dihormati sehingga banyak
orang-orang di sana selalu mencari dan membeli semahal apapun jangkrik tersebut
asalkan menang kalau diadu. Kemudian datanglah orang Jawa yang melihat peluang
bisnis tersebut.
Orang Jawa : "Perhatian2, saya punya
jangkrik asli dari Jawa keturunan Amerika namanya jangkrik Ramboo dan pasti
menang kalau diadu".
Kemudian masyarakat suku tersebut berbondong2
datang dan merasa tertarik dengan perawakan jangkrik yang sangar dan gagah
tersebut. Kemudian bertanyalah si ucok pada penjual orang Jawa tersebut
Si ucok : "Hai jangkrik " eh maaf
", Hai penjual jangkrik. Saya tertarik dengan perawakan jangkrik yang kamu
jual tapi berapa yang harus saya bayar?"
Orang jawa : "Nggak usah mahal-mahal,
cukup dengan kerbau 5 saja udah cukup".
Dengan tidak memandang harga, kemudian si ucok
yang sudah kesengsem sama jangkrik tersebut segera pulang dan segera membawa 5
ekor kerbau. Dalam sehari orang jawa tersebut berhasil menjual 10 ekor jangkrik
jenis ramboo. Kemudian ternyata jangkrik ramboo tersebut selalu kalah setelah
diadu, lantas orang2 yang terlanjur beli langsung berbondong2 menemui penjual
tadi.
Si ucok : "Dasar gombal katanya jangkrik
menangan nyatanya selalu kalah."
Si Ucrit : " Habis sudah harta bendaku
untuk beli jangkrik sialan itu, dasar pembohong. "
Dengan tenang si penjual berkata,
Orang jawa : "Mana jangkrik yang ngalahin
si remboo, coba tunjukkan kepada saya."
Dan si Ucok & si Ucrit kemudian mengambil
jangkrik punya si Ucret yang berhasil mengalahkan si Remboo.
Orang Jawa : (Dengan merasa tercengang dan
kagum Orang Jawa itu bilang)
"Walah - walah inikan GURUNYA RAMBOO,
pantas ramboo kagak menang."
================================================================
Seorang wanita muda tengah manikmati
perjalanannya dalam kapal pesiar.
Dia sangat mengagumi kemewahan kapal itu. Baru
pertama kali dia melihat kapal seperti itu. Untuk mengenang perjalanannya dia
menuliskannya dalam buku harian.
Tanggal 12:
Aku bangga bisa naik kapal megah ini. Akan
kuceritakan pada semua temanku.
Sayangnya aku belum mengenal kapten kapal ini.
Mungkin dia sangat tampan dan gagah seperti kapal ini. Kalaupun betul akan
semakin seru ceritaku dan mereka akan iri.
Tanggal 13:
Bukan hari yang sial ... namun keberuntungan
buatku. Aku bisa mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar .... Dia
sangat gagah dan tampan ...aaah benar2 beruntungnya aku.
Tanggal 14:
Tanpa kuduga sang kapten mengajakku makan
malam dan ..... alamak dia juga sempat memuji kecantikannku ..... Aku jadi
tersanjung.
Tanggal 15:
Dia mengajakku makan malam lagi. Sang kapten
ternyata nakal juga ... dia mulai berani mengajakku bercinta dan menunggu
jawabanku besok.
Tanggal 16:
Dia menagih janji ..... dengan jual mahal
kutolak dia. (Emangnya gua apaan...) Dia malah mengancam akan menenggelamkan
kapal beserta 1200 penumpangnya.
Tanggal 17:
Pagi yang cerah ..... aku bangga bisa
menyelamatkan nyawa 1200 penumpang.