Menciptakan pernikahan yang bahagia bukan
sesuatu yang bisa dibilang mudah. Pasti banyak kemelut yang datang melanda
sebuah pernikahan, entah dari pihak luar maupun dalam. Semua itu tidak akan
menjadi masalah besar jika Anda bisa menyiasatinya. Untuk itu, Anda perlu tahu
kiat-kiat yang bisa menciptakan pernikahan yang sehat dan harmonis. Bagaimana
caranya? Simak caranya, seperti dikutip dari Your Tango.
1. Terbuka dan
Saling Menerima Perbedaan
Penyebab timbulnya konflik dalam pernikahan
adalah kurangnya komunikasi serta belum memahami karakter masing-masing.
Setelah menikah, jangan beranggapan bahwa pemikiran Anda harus sama dengan
pasangan.
Coba lebih terbuka dan katakan apa yang kalian
berdua inginkan. Jika ditemukan asumsi yang berbeda, cari jalan tengah yang
terbaik untuk Anda dan suami. Evaluasi setelah menikah juga penting diterapkan.
Saling menghargai serta mengerti perbedaan yang tercipta antara Anda dan
pasangan menjadikan pernikahan semakin terasa indah.
2. Perlu Adanya Kompromi
Sebelum menikah, Anda selalu mengambil
keputusan sendiri tanpa campur tangan siapapun. Tentu hal ini menjadi berbeda
setelah pernikahan. Anda harus menghormati suami yang berperan sebagai kepala
rumah tangga. Menerima bahwa suami adalah pemimpin Anda ke depannya.
Apa pun yang Anda lakukan harus atas izin
pasangan. Keputusan tidak lagi diambil sepihak, tapi diputuskan bersama partner
hidup. Begitu pula sebaliknya, semua yang dikerjakan oleh suami juga harus diketahui
sang istri. Dengan adanya komunikasi bersama akan membuat hubungan pernikahan
sehat.
3. Menerapkan Kesabaran
Banyak orang bilang bahwa sabar itu ada
batasnya. Pertanyaan ini salah besar, karena kesabaran tiada batas. Kesabaran
adalah bagaimana seseorang memaafkan dan mentolerir kesalahan orang lain yang
dilakukan kepada Anda.
Sabar juga tidak berarti mengalah dan pasrah
pada apa yang dilakukan suami. Namun, belajar memaafkan kesalahan pasangan
sambil mencari solusi paling baik jika kesalahan ini kembali terulang. Coba
tarik napas yang dalam ketika ingin marah, dan berikan tindakan terbaik dengan
penuh cinta.
4. Memaafkan
Kemarahan menjadi penyebab utama rusaknya
pernikahan bahagia. Anda mungkin sangat mudah menyalahkan dan mengritik
pasangan saat berbuat salah dan susah memaafkannya. Namun, sebelum itu Anda
lakukan, harusnya Anda intropeksi diri dan mengendalikan emosi supaya membuat
hubungan Anda dengan suami kembali harmonis.
Mungkin boleh mengungkapkan kalau Anda marah,
tapi jangan jadikan perasaan tersebut menjadi dendam dan kebencian. Memaafkan
adalah perbuatan yang tidak membenarkan prilaku buruk, tapi mengingatkan bahwa
keduanya tidak sempurna yang pasti mempunyai kesalahan.
5. Memberikan yang Terbaik
Anda yang ingin mempunyai pernikahan sehat,
langgeng, dan bahagia, harus belajar bagaimana berbagi dengan orang lain,
terutama dengan partner hidup. Anda juga harus berupaya menjadikan kepentingan
pasangan lebih utama daripada kepentingan sendiri. Dengan begitu, Anda akan
melakukan hal yang terbaik bagi kelangsungan hidup pernikahan.
Dalam kehidupan setelah menikah, kebutuhan
suami di atas segalanya. Pahami dan mengerti cara membahagiakan suami. Berikan
semua yang terbaik yang Anda miliki demi kelangsungan pernikahan. Jika suami
Anda merupakan orang yang tepat, dia juga akan melakukan hal yang terbaik untuk
hidup Anda.