Dalam dunia kosmetik, salah satu unsur yang
saat ini sangat populer adalah hyaluronic acid. Berbagai produsen kosmetik,
mengiklankan unsur ini sebagai zat yang sempurna untuk melembabkan dan
mengurangi keriput.
Sebenarnya, hyaluronic acid secara alami sudah
ada di tubuh kita, terutama di jaringan kulit. Fungsinya adalah untuk menjaga
elastisitas dan kolagen, meskipun jumlahnya akan habis seiring pertambahan usia.
Pada industri kosmetik, hyaluronic acid, dapat
diproduksi dengan dua cara, melalui proses kimia dan alami. Apapun proses
produksinya, hyaluronic acid ini bisa digunakan untuk semua jenis kulit, tak
memicu alergi dan iritasi.
Hyaluronic acid, seperti dilansir dari
geniusbeauty.com, merupakan komponen pelembab yang sangat baik, karena dapat
menarik air dan mengirimkannya ke sel-sel kulit. Fungsi lainnya adalah
mengurangi hilangnya tingkat kelembaban.
Formula ini juga diketahui lebih unggul
dibandingkan bahan pelembab lain seperti gliserol dan urea. Apa yang membuatnya
lebih unggul? Pertama, karena mampu menahan air 1.000 kali lebih banyak. Kedua,
cara kerjanya tetap maksimal baik pada kelembaban yang rendah maupun tinggi.
Kemampuan hyaluronic acid untuk mempertahankan
kelembaban juga membantu untuk membuat kulit lebih cerah, menyembunyikan
keriput dan kendur. Tapi ada satu kekurangannya, hyaluronic acid tidak bisa menembus jauh ke
dalam kulit, hanya sampai bagian dalam atas lapisan epidermis.
Itu karena, molekul hyaluronic acid terlalu
besar untuk melewati lapisan epidermis kulit. Sehingga, tak terlalu efektif
untuk memerangi keriput dan hanya bisa menyamarkannya.