Menjaga kebersihan dan penampilan organ intim
wanita (vagina) memang sangat penting. Menjaga kebersihan dan penampilan vagina
telah dilakukan oleh wanita dari masa ke masa. Beberapa masalah pada vagina
dapat terjadi. Ketika hal tersebut terjadi, tentunya wanita tidak ingin
membiarkannya begitu saja.
Namun, kadang keresahan wanita mengenai
kebersihan dan penampilan vagina, seringkali justru membuat wanita melakukan
perawatan atau menggunakan beberapa produk yang dapat membahayakan kesehatan.
Kira-kira kondisi vagina apa saja yang
dianggap masalah oleh para wanita? Lalu, cara ekstrem apa saja yang pernah
dilakukan wanita untuk memperbaiki penampilan vagina?
Berikut 6 cara ekstrem untuk memperbaiki
kondisi vagina yang dianggap masalah oleh para wanita seperti dikutip dari
MotherJonesHealth, antara lain:
Deodoran vagina
Bau badan sangat lazim jika diatasi dengan
menggunakan deodoran, namun terdengar sangat tidak wajar jika vagina yang
berbau tidak sedap diatasi dengan deodoran. Sekitar tahun 1970an deodoran
vagina sempat digunakan oleh sebagian wanita. Namun deodoran vagina tersebut
mengandung hexachlorophene.
Hexachlorophene adalah desinfektan yang dapat
mematikan ketika diserap melalui kulit. Pada tahun 1972, bahan tersebut juga
telah ditambahkan ke dalam bedak bayi di Perancis karena kesalahan manufaktur,
dan telah menyebabkan 36 anak meninggal.
Douching vagina
Douching, yaitu merupakan tindakan memasukkan
campuran cairan ke dalam vagina dengan tabung dan pompa. Metode ini pertama
kali dipromosikan sebagai bentuk kontrol kelahiran dan terus digunakan untuk
alasan medis, misalnya untuk mencegah IMS (infeksi menular seksual), untuk
membersihkan vagina setelah menstruasi dan, untuk membersihkan vagina agar
tidak bau.
Namun, douching telah dikaitkan dengan PID
(penyakit inflamasi panggul), kehamilan ektopik, dan infertilitas.
Laser Vaginal
Rejuvenation (LVR)
Setelah melahirkan atau seiring dengan
bertambahnya usia, vagina dapat menjadi lebih longgar. Kondisi vagina yang
longgar juga cukup meresahkan sebagian wanita dari masa ke masa. Karena vagina
yang longgar dapat mempengaruhi kepuasaan hubungan seksual.
Laser Vaginal Rejuvenation (LVR) dapat membuat
vagina lebih ketat, sehingga meningkatkan kenikmatan seksual. Tetapi banyak
dokter yang tidak setuju. American Urogynocology Society tidak mendukung
penggunaan LVR.
American College of Obstetricians dan
Gynecologists juga memperingatkan mengenai kurangnya data yang mendukung
efektivitas prosedur dan potensi komplikasi dari LVR, termasuk infeksi,
perubahan sensasi, dispareunia, adhesi, dan jaringan parut.
Labiaplasty
Tidak hanya vagina yang longgar yang dianggap
sebagai masalah. Namun, bentuk dari organ intim wanita pun seringkali membuat
pemiliknya kurang puas. Labiaplasty merupakan prosedur yang secara drastis
mengurangi labia. Labia merupakan bibir menonjol yang mengelilingi pintu
vagina.
Dengan penggunaan laser dan pisau bedah,
vagina dapat dibuat lebih cantik, lebih proporsional, atau lebih muda.
Penggunaan mint
vagina
Jika pasangan enggan untuk melakukan seks
oral, dapat karena rasa vagina yang tidak enak. Sebagian wanita pernah
mengatasi rasa vagina yang tidak enak dengan mint vagina. Namun, setelah
ditelusuri oleh beberapa ahli, ternyata mint vagina tidak berbeda dari mint
biasa. Dengan kata lain, mint vagina terbuat dari gula.
Menempatkan mint yang berbasis gula langsung
ke dalam vagina dapat menyebabkan infeksi jamur.
Penggunaan krim
pemutih vagina
Normalnya, lubang vagina adalah berwarna merah
muda. Namun, sebagian wanita justru ingin memutihkannya dengan menggunakan
produk krim pemutih vagina. Beberapa produk krim pemutih vagina mengandung
mengandung asam Kojic. Asam Kojic merupakan bahan yang biasa untuk membuat
daging berwarna merah muda.