Warung Internet

Dunia yang asik untuk berbagi...

Pada tanggal 19 November 2012 DD akan ganti template, jadi jika kamu mengalami gangguan pada tanggal itu Admin mohon maaf | Mohon maaf untuk sementara artikel Humor dan Cermis belum bisa diposting. InsyaAllah akan mulai berjalan normal pada awal bulan desember 2012 |

Kamu suka artikel ini? Klik "Like" dan +1!


alergi
Beberapa orang menolak makan udang karena alergi. Di kulit mereka bisa muncul ruam dan gatal-gatal jika makan udang. Alergi makanan gejalanya bisa beragam. Untuk menghindarinya, sebaiknya kenali alergi makanan.

Alergi makanan biasanya dialami oleh anak-anak. Sebanyak 90% kasus yang terjadi berasal dari telur, susu sapi, kacang-kacangan, gandum, dan makanan laut. Jika Anda membeli makanan dalam kemasan, perhatikan labelnya.

Namun, belum tentu bahan alergen (penyebab alergi) dicantumkan karena yang digunakan dalam komposisi adalah produk turunannya. Padahal, keduanya sama-sama menimbulkan gejala alergi yang mengganggu atau bahkan membahayakan. Oleh karena itu, simak penuturan The Daily Meal berikut ini agar Anda lebih waspada terhadap makanan alergen:

1. Telur
Sebagian besar kasus alergi telur diderita oleh balita. Perhatikan label bertuliskan albumin, globulin, lesitin, livetin, lysozyme, silici albuminate, simplesse, vitellin, dan awalan ova atau ovo. Inilah sebutan ilmiah dari protein telur. Tidak hanya di makanan, kandungan ini juga ada di shampoo dan produk kosmetik.

Ada beberapa bahan yang bisa menggantikan telur dalam resep, misalnya maizena, minyak flaxseed, atau tofu.

2. Susu sapi
Alergi susu sapi banyak dialami bayi. Hati-hati terhadap produk olahan susu, karena kandungan proteinnya yang tinggi membuat susu menjadi komposisi ideal untuk berbagai makanan dan minuman.

Bagi orang-orang yang hanya alergi terhadap susu sapi, masih banyak alternatif lain. Ada sumber hewani yaitu susu kambing, susu kuda, dan susu kerbau. Selain itu, sumber nabati juga tak kalah enak. Sebut saja susu kedelai dan santan. Namun penggunaannya perlu dikonsultasikan dengan ahli gizi karena sebagian orang juga mengidap alergi kedelai.

3. Kacang tanah dan kedelai
Orang Barat membedakan kacang-kacangan menjadi beragam kategori, di antaranya legume (kacang tanah, kedelai) dan tree nuts (almond, mete, dll.). Waspadai makanan yang diproduksi di mesin yang sama dengan makanan berbahan kacang tanah. Tukar selai kacang dengan selai biji bunga matahari seperti Sunbutter Natural Crunch. Alergi kedelai bisa diperoleh dari orang tua yang menderita alergi serbuk bunga, asma, atau penyakit hives dan eczema yang membuat kulit gatal dan kemerahan.

Sayangnya kedelai dapat terkandung di produk daging, makanan yang dipanggang, cokelat, dan sereal. Ganti dengan lupin seed yang bebas gluten tapi kaya asam amino, antioksidan, dan prebiotik.

4. Almond dan kacang pohon
Kacang pohon seperti almond, mete, dan walnut dapat menimbulkan beragam anaphylaxis (reaksi alergi serius). Tidak hanya dalam bentuk segar, minyaknya pun berbahaya bagi penderita alergi. Produk kacang-kacangan ini dapat ditemui di saus barbeque, saus salad, bahkan di kulit pai.

Hindari label bertuliskan 'may contain tree nuts'. Sebagai gantinya, Anda bisa mengonsumsi biji labu kuning, biji bunga matahari, dan wijen.

5. Gandum
Alergi terhadap kandungan gluten pada gandum bisa melalui konsumsi atau terhirupnya tepung terigu. Produk gandum seperti roti, pasta, cracker, dan bir perlu dijauhi. Reaksi alergi yang lebih parah dapat dipicu oleh konsumsi produk gandum yang diikuti dengan olahraga atau asupan aspirin.

Pilih oat bebas gluten, atau produk tepung yang berasal dari beras, kacang garbanzo, dan singkong (tapioka).

6. Seafood
Ikan, udang, atau cumi-cumi adalah sebagian makanan laut yang dapat menyebabkan alergi. Alergi makhluk laut bercangkang atau moluska banyak dialami oleh orang dewasa. Anda bisa tetap mendapat protein rendah lemak dengan menghindari makanan laut, yaitu dengan mengonsumsi daging ayam.

Meski terlihat mudah, konsumsi ikan seringkali tidak dapat dihindari. Misalnya, saus Worcestershire dan Caesar salad dressing mengandung teri. Namun, beberapa orang hanya alergi terhadap ikan, bukan makanan laut lain. Reaksi alergi juga sering didapat setelah memakan ikan segar, jadi Anda mungkin masih bisa mengonsumsi ikan kalengan. Selain itu, waspadalah terhadap kontaminasi silang.

Jika kamu suka artikel ini, sumbangkan komentar kamu

Pembaca yang baik adalah pembaca yang meluangkan sedikit waktunya untuk memberikan komentar tentang apa yang telah dibacanya... :)